Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding terbaru PLN, PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) berencana menyediakan suplai primer biomassa sebesar 10 juta ton pada 2025.
Hal itu untuk memenuhi kebutuhan co-firing atau pembakaran dua jenis bahan yang berbeda secara bersamaan yang rencananya akan dilakukan di 52 PLTU, guna mendukung penerapan renewable energy dalam rangka menjalankan komitmen net zero emission.
Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko akan membangun kerja sama dengan dua skema di dalamnya untuk mengamankan stok biomassa.
Baca juga: Kampanyekan Energi Terbarukan, Ridwan Kamil-Bobby Nasution Keliiling Kota Medan Pakai Motor Listrik
"Pertama, kita kerja sama dengan BUMN. Ada Perhutani dan PTPN. Lalu, ada bersama swasta. Ini juga ada dukungan dari Kementerian KLHK dan Kementerian ESDM," katanya dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).
Kedua, ia menyebut PLN EPI akan melibatkan masyarakat setempat seperti para pelaku usaha UMKM yang bergerak di bidang agroforestri.
Selain itu, mereka juga akan melibatkan UMKM di bidang furnitur dengan memanfaatkan serbuk gergaji (sawdust) yang bisa dikumpulkan dan menjadi salah satu bagian dari biomassa.
EPI juga akan menggandeng masyarakat setempat dalam mengumpulkan limbah pertanian seperti sekam dan tongkol jagung, lalu juga dari hutan masyarakat.
"Di 2023 ini, ada dari hutan masyarakat. Masyarakat menebas, kemudian ada limbahnya, itu akan dikumpulkan. Seperti yang kami lakukan di Kupang. Kami bekerja sama dengan universitas. Sisa-sisa kayu akan dikumpulkan, lalu diperiksa, dan dibawa ke PLTU," kata Antonius.
Sementara itu, pada 2024 mendatang, yang tadinya tahun ini 100 persen dari masyarakat, PLN EPI akan menambah pasokan biomassa lainnya dari hutan tanaman industri (HTI).
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan menambahkan, pihaknya terus berupaya melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah guna melakukan pengembangan biomassa.
"Kami akan melakukan MoU dengan Pemda untuk bagaimana bisa melakukan pengembangan biomassa dengan menggunakan tanah-tanah milik Pemda, di mana masyarakat nanti bisa mendapatkan manfaat. Pemberdayaan masyarakat jadi salah satu program PLN EPI," katanya.
Sebagai informasi, PLN EPI memiliki rencana co-firing PLTU Batubara ini hingga 2030, di mana suplai biomassa setiap tahunnya berbeda-beda.
Tahun ini, mereka akan menyediakan suplai sebanyak 1,05 juta ton. 2024 sebanyak 2,83 juta ton, lalu 2025 sebanyak 10,20 juta ton.
Pada 2026, akan ada suplai 10,11 juta ton, 2027 sebayak 9.08 juta ton, 2028 sebanyak 9,11 juta ton, 2029 sebanyak 9,14 juta ton, dan 2030 sebanyak 8,91 juta ton.
PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan subholding terbaru PLN yang bertugas melakukan tata kelola hingga rantai pasok dari sumber energi primer kepada para pembangkit.