Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Api Makassar-Parepare di Sulawesi bakal kedatangan trainset terbaru dari PT Industri Kereta Api (INKA).
Trainset terbaru ini memiliki kapasitas lebih besar dari kereta sebelumnya yang sudah beroperasi duluan di lintasan kereta api Makassar-Parepare.
"Kereta baru ini lebih besar. Jadi, secara kapasitas tempat duduk itu 168. Itu ada tiga car (gerbong) dalam satu trainset. Lalu, ada kapasitas berdiri sekitar 110. Totalnya 278," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub Djarot Tri Wardhono dalam konferensi pers di Kemenhub, Kamis (2/3/2023).
Baca juga: Kemenhub Siapkan Konsep Pembangunan Angkutan Kereta Api di IKN
Kata Djarot, baru satu trainset yang selesai. Masih ada satu trainset yang sedang dalam proses pembangunan di PT INKA.
"Baru satu trainset yang selesai. Satu trainset lagi menyusul dan sekarang masih dalam proses pembangunan di PT INKA. Kapasitasnya juga sama. 168 tempat duduk dan 110 berdiri," ujarnya.
"Nanti ada tiga car. Car utama itu kapasitas 44. Kemudian car kedua itu kapasitasnya 80 dan car ketiga kapasitas 44. Kalau ditotal 168 untuk kereta api Makassar-Parepare," kata Djarot melanjutkan.
Ia mengatakan saat ini trainset yang beroperasi di kereta api Makssar-Parepare merupakan kepemilikan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
"Nah, yang kita operasikan saat ini adalah kereta dari milik DJKA. Yang kita operasikan sementara ini. Nanti kalau sudah dioperasikan yang satu, kereta dari DJKA akan kita simpan di depo," ujar Djarot.
Tambahan kereta dari PT INKA ini menyusul faktor muat penumpang (load factor) yang cukup banyak di kereta api Makassar-Parepare.
"Yang di Makassar-Parepare itu satu trainset 2 car. 100 tempat duduk kapasitasnya. Dari kapasitas 100 ini sebetulnya kadang jumlah yang masuk di atas itu. Karena kawan-kawan di lapangan agak berat hati membatasi minat tinggi masyarakat. Load factor cukup banyak karena kereta api merupakan hal baru di Makassar," kata Djarot.
Ia optimis ke depannya load factor akan tetap berada pada angka yang tinggi apalagi saat libur sekolah dan akhir pekan telah tiba.
"Saya optimis ke depan ini tetap tinggi, khususnya di waktu-waktu libur sekolah dan waktu weekend (akhir pekan)," ujarnya.
Mengenai tarif yang akan dikenakan pada layanan kereta api Makassar-Parepare, ia mengaku pihaknya masih dalam proses perhitungan.
Tarif dari angkutan darat yang sudah beroperasi di sekitarnya menjadi pertimbangan pihaknya dalam proses perhitungan ini.
Hal itu dikarenakan DJKA tak ingin timbul persaingan tidak sehat antara dua angkutan tersebut.
"Tarif masih kita hitung dari kondisi yang ada. Lalu, kalau kita bandingkan di lintas yang sama, itu angkutan darat cukup panjang. Jadi, kami masih menimbang-nimbang supaya tidak menimbulkan suatu persaingan yang tidak sehat," kata Djarot.
Ia ingin tarif yang kelak kereta api Makassar-Parepare patok tidak mengganggu angkutan darat yang sudah beroperasi.
"Angkutan darat cukup mahal di sana. Itu masih kita adakan analisis. Kira-kira harga pas di mana dan juga tidak mengganggu angkutan darat yang sudah beropersi di sana," ujar Djarot.