Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) mengumumkan program pendanaan senilai 25 miliar dolar AS yang ditujukan untuk mendukung perbankan di Negeri Paman Sam.
Program tersebut datang setelah Silicon Valley Bank (SVB) mengumumkan penjualan aset dan saham yang signifikan untuk meningkatkan modal tambahan pada Rabu (8/3/2023). Pengumuman tersebut membuat panik para deposan dan memicu penarikan dana besar-besaran oleh nasabah.
Melansir dari Cointelegraph, Dewan Federal Reserve AS mengatakan telah menciptakan Program Pendanaan Berjangka Bank (BTFP) senilai 25 miliar dolar AS yang menawarkan pinjaman hingga satu tahun kepada "bank, asosiasi tabungan, serikat kredit, dan lembaga penyimpanan lainnya yang memenuhi syarat," kata The Fed pada Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Bank of London Ajukan Tawaran Akuisisi Anak Usaha Silicon Valley Bank di Inggris
Perusahaan yang memenuhi syarat harus menjaminkan Sekuritas Treasury Amerika Serikat, utang agen dan sekuritas yang didukung hipotek atau "aset yang memenuhi syarat" lainnya sebagai jaminan, yang akan dinilai "setara harga di mana aset diterbitkan".
The Fed menambahkan, program itu akan menjadi "sumber likuiditas tambahan terhadap sekuritas berkualitas tinggi, menghilangkan kebutuhan institusi untuk segera menjual sekuritas tersebut pada saat krisis."
Penarikan dana besar-besaran oleh nasabah Silicon Valley Bank telah berdampak pada ruang kripto karena penerbit stablecoin USDC, Circle, mengungkapkan mereka memiliki 3,3 miliar dolar AS dana simpanan di SVB, menyebabkan kepanikan lebih lanjut dan membuat USDC kehilangan pasaknya terhadap dolar AS.
Program baru The Fed datang pada hari yang sama ketika bank sentral AS mengumumkan Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyetujui tindakan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk membuat deposan SVB utuh dan menutup Signature Bank yang berbasis di New York, dengan alasan risiko sistemik.