News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Cabai Melonjak

Harga Beras Hingga Cabai Rawit Naik Jelang Ramadan, Pemerintah akan Hadapi Lonjakan Angka Kemiskinan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang sedang merapikan cabai Merah Keriting di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta bersiap menghadapi lonjakan angka kemiskinan jika tidak segera mengatasi melambungnya harga kebutuhan pokok menjelang Ramada.

Anggota Komisi VI DPR Amin Ak mengatakan, harga beras di berbagai daerah saat ini masih saja mahal, padahal panen raya sudah berlangsung, bahkan operasi pasar sudah dilakukan Bulog.

“Saya mengingatkan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan pasokan dan harga kebutuhan pokok ini. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka hal itu bisa menyebabkan terjadinya lonjakan angka kemiskinan," kata Amin kepada Tribunnews.com, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Melonjak Jelang Ramadan, Tertinggi di Kalimantan Utara Rp122.500 per Kg

Menurutnya, gejolak harga beras maupun kebutuhan pokok lainnya terjadi karena manajemen pengawasan dan pengendalian stok tidak bekerja efektif, sehingga gagal menghadirkan kebijakan antisipatif.

Saat ini, selain beras dan minyak goreng, berdasarkan pantauan di lapangan, kenaikan juga terjadi pada harga daging ayam dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp35 ribu per kilogram, cabai rawit merah dari kisaran Rp50 ribu-Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram, dan harga daging sapi dari Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp130 ribu/kilogram.

Sementara harga bawang merah dan telur ayam masih stabil, masing-masing di angka Rp40 ribu per kilogram dan Rp26.000/ per kilogram.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan empat komoditas yaitu cabai rawit, beras, cabai merah, dan minyak goreng menjadi penyumbang inflasi di pekan kedua Maret 2023 ini.

Catatan BPS menunjukan bahwa komoditas cabai rawit mengalami kenaikan harga di 109 kabupaten/kota pada minggu kedua Maret 2023.

Komoditas beras mengalami kenaikan harga di 92 kabupaten/kota pada minggu kedua Maret 2023.

Kemudian komoditas cabai merah mengalami kenaikan harga di 80 kabupaten/kota pada pekan kedua Maret 2023. Komoditas minyak goreng mengalami kenaikan harga di 40 kabupaten/kota pada minggu kedua Maret 2023.

“Fluktuasi harga selalu dan pasti ada penyebabnya, termasuk fluktuasi harga kebutuhan pokok. Ada gejala yang mestinya bisa dideteksi, bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba,” kata Amin.

Ia menyebut, karena menyangkut hajat hidup rakyat banyak, gejolak harga sembako selalu menjadi isu sensitif. Sehingga, jangan pernah sekali-kali menyederhanakan masalah ini.

"Masalah klasik yang belum juga sembuh adalah kegagalan menjaga stabilitas harga bahan pokok akibat tidak membaiknya sistem manajemen logistik," ucap Amin.

"Di sektor pangan management logistik, baik menjaga stabilitas pasokan maupun mempertahankan cadangan yang cukup merupakan masalah krusial dan penting. Sayangnya, kelemahan ini tidak kunjung diperbaiki,” tambah Amin.

Baca juga: Bapanas Berharap Bulog Bisa Kelola Cadangan Beras Pemerintah Sebanyak 2,4 Juta Ton

Lebih lanjut Ia mengatakan, lonjakan harga pangan sudah pasti menurunkan daya beli masyarakat dan naiknya inflasi.

Kedua hal itu membuat masyarakat yang terpuruk akibat pandemi menjadi sulit bangkit dan pulih perekonomiannya.

“Masyarakat tak punya alternatif lain dan mau tak mau harus merogoh kocek lebih dalam. Jika begitu, ujung-ujungnya konsumsi barang atau kebutuhan lain yang akan dikorbankan,” ujarnya.

Kenaikan harga kebutuhan pokok makin terasa memberatkan, karena di saat bersamaan dunia usaha juga kondisinya terpuruk.

Terbukti dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai industri, serta banyaknya perusahaan ritel dan pabrik yang mati suri.

Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan selama tahun 2022 ada 919.000 pekerja yang di PHK dan 600.000 pekerja yang mengajukan pengunduran diri. Jadi selama 2022 ada 1,5 juta pekerja yang kehilangan pekerjaan.

Baca juga: Update Harga Sembako Jelang Ramadan 1444 H/2023, 12 Maret 2023: Daging Ayam, Telur, Cabai Rawit

Kondisi tersebut berpotensi memperbesar jumlah rakyat miskin. Saat ini Indonesia mempunyai sekitar 115 juta orang kelas menengah yang rentan jatuh miskin karena fluktuasi harga pangan.

Mengutip Global Food Security Index 2021, ketahanan pangan Indonesia berada di urutan ke-69 dari 113 negara. Sebagai perbandingan, Malaysia ada di urutan ke 39 dan Vietnam 61.

Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu

Harga cabai menjelang Ramadan semakin tak terbendung. Mendekati bulan puasa, harganya justru mengalami kenaikan tajam, terutama cabai rawit merah.

Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) pada Selasa (14/3/2023), cabai rawit merah menjadi yang kenaikannya paling tinggi, yaitu sebesar 4,85 persen. Kini, harga nasionalnya menembus Rp 71.300 per kilogram.

Lalu, ada cabai merah besar yang naik 3,61 persen. Harga nasionalnya sekarang sebesar Rp 45.900 per kilogram. Cabai merah keriting juga berada di sekitar Rp 40 ribuan. Setelah naik 3,16 persen, saat ini harga nasionalnya Rp 45.700 per kilogram.

Cabai rawit merah termahal dapat ditemukan di Kalimantan Utara. Di provinsi tersebut, kenaikannya sangat tinggi, yaitu sebesar 26,45 persen. Sekarang harganya Rp 122.500 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai rawit merah termurah ada di Sumatera Utara. Meski memiliki harga terendah, harganya tetap mengalami kenaikan sebesar 12,5 persen. Saat ini harganya Rp 36 ribu per kilogram.

Cabai merah besar paling mahal ada di Papua. Di provinsi tersebut, per kilogramnya mengalami kenaikan sebesar 14,89 persen persen. Kini harganya Rp 90 ribu.

Cabai merah besar dengan harga paling rendah ada di Jawa Tengah. Di provinsi tersebut, dibanderol Rp 30.750 per kilogram setelah naik 1,41 persen.

Untuk cabai merah keriting termahal dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur, di mana per kilogramnya dihargai sebesar Rp 68.889 setelah naik 0,81 persen.

Harga cabai merah keriting paling murah ada di Sulawesi Utara. Meski paling murah di antara provinsi lain, harganya terpantau mengalami kenaikan sebesar 6,4 persen, menjadi Rp 33.250 per kilogram.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini