Disinilah diperlukan peran seorang pemimpin untuk mampu menginspirasi timnya menemukan hal tersebut.
Jamil Azzaini juga membahas modus ke dua yaitu Ignite boldness. Dibutuhkan sebuah dorongan untuk memantik keberanian dalam diri seseorang untuk bergerak melewati tantangan, yang dia sebut Ignite.
"Peran penting seorang pemimpin di sini untuk mampu menyulut keberanian tim sehingga mampu membangun tim agar berani berbuat, belajar dari kesalahan, dan menghindari melakukan kesalahan yang sama," ujarnya.
Di hari kedua pelatihan yang akan berlangsung besok, Indrawan Nugroho akan membahas modus selanjutnya yaitu Be at Forefront.
Menurutnya, seorang pemimpin sejati harus membuat semua orang merasa terlindungi ketika situasi memburuk.
Sehingga segabai anggota tim akan melihat, mengamati, dan belajar banyak dari sikap dan cara menghadapi masalah.
Modus yang keempat adalah make sacrifice di mana seorang pemimpin perlu melakukan pengorbanan, baik pengorbanan yang terkait dengan aset berwujud atau tangible asset maupun aset takwujud atau intangible asset.
Menurutnya, pengorbanan perlu untuk dipersiapkan bersama, menuntun anggota tim mencapai mimpinya, menurunkan ego tidak mencari popularitas sehingga mereka bisa mencapai greatnessnya masing-masing.
Modus yang terakhir, disampaikan oleh Jamil Azzaini, adalahbengage personally. Dia mengatakan, bentuk engage personally yang baik yaitu dengan menemui para anggota tim secara personal.
Karena dengan kedekatan pemimpin dan anggota tim itu dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas. "Sehingga kedepannya memudahkan pemimpin untuk mengajak anggota timnya tumbuh secara eksponensial," ujarnya.