News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Gelombang PHK Belum Surut, Perusahaan Farmasi Amerika Serikat Amgen Berhentikan 450 Karyawan

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Perusahaan farmasi Amerika Serikat Amgen Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 450 karyawan atau kurang dari 2 persen dari total tenaga kerjanya pada Kamis (16/3/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perusahaan farmasi Amerika Serikat Amgen Inc mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 450 karyawan atau kurang dari 2 persen dari total tenaga kerjanya pada Kamis (16/3/2023).

Ini menjadi PHK putaran kedua yang dilakukan perusahaan pada tahun ini di tengah meningkatnya tekanan pada harga obat dan inflasi yang melonjak.

"Kami melakukan perubahan ini untuk menyelaraskan kembali basis pengeluaran kami dalam menghadapi tekanan yang meningkat pada harga obat dan tingkat inflasi yang tinggi," kata seorang juru bicara perusahaan, yang dikutip dari Reuters.

Baca juga: Pabrik Otomotif Volvo Group Gelar PHK Massal, 1.600 Pekerja Dipecat

Amgen tercatat memiliki sekitar 25.200 tenaga kerja di lebih dari 50 negara per 31 Desember 2022, menurut pengajuan peraturan tahunan terbaru perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC).

PHK yang dilakukan perusahaan AS selama Januari hingga Februari pada tahun ini menyentuh level tertinggi sejak 2009, menurut sebuah laporan yang dipublikasikan Reuters.

Keputusan Amgen untuk memberhentikan tenaga kerjanya menggarisbawahi dampak dari kenaikan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) yang cepat terhadap industri perawatan kesehatan.

Amgen memberhentikan sekitar 300 karyawan pada Januari sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. Pendapatan kuartal keempat 2022 perusahaan farmasi ini sedikit menurun, karena peningkatan penjualan obatnya sebesar 4 persen diimbangi oleh pendapatan yang lebih rendah dari kesepakatannya untuk memproduksi perawatan antibodi COVID-19 untuk Eli Lilly.

Perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Thousand Oaks, California, memperkirakan pendapatannya pada tahun ini berada dalam kisaran 26 miliar dolar AS hingga 27,2 miliar dolar AS, sementara analis memperkirakan pendapatan Amgen akan menyentuh 27,17 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini