Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp20 miliar di buku tahun 2022. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9 miliar.
“Bank Jago berada pada jalur yang tepat dengan membangun fundamental yang kuat di tengah tantangan perekonomian global dan dalam negeri," ucap Kharim dalam keterangannya, Sabtu (18/3/2023).
Sementara itu, per akhir Desember 2022 aset Bank Jago mencapai Rp16,97 triliun atau tumbuh 38 persen dari Rp12,31 pada akhir Desember 2021.
Kharim menjelaskan, kombinasi penyaluran pinjaman dan penghimpunan dana pihak ketiga yang positif membuat Bank Jago terus membukukan keuntungan.
Sepanjang 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 76 persen menjadi Rp9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun.
Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank Jago menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada.
Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,8 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan.
Baca juga: Laba Bersih Naik 61,8 Persen, Nobu Bank Salurkan Kredit Hingga Rp 12,4 T Sepanjang 2022
“Untuk bertumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Kharim.
Dari sisi pendanaan, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp8,27 triliun per akhir 2022. Jumlah ini meningkat 125 persen dari tahun sebelumnya Rp3,68 triliun.
Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238 persen dari Rp1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp5,67 triliun pada 2022.
Baca juga: OJK: Penyaluran Kredit Perbankan pada Januari 2023 Tumbuh 10,53 Persen Jadi Rp6.310 Triliun
Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 69 persen pada 2022 atau meningkat jauh dari 46 persen pada 2021.
Inovasi dan kolaborasi baru pada 2022 juga berhasil mendorong jumlah nasabah funding mencapai lebih dari 5,1 juta nasabah pada akhir tahun lalu atau naik hampir empat kali lipat dibanding akhir 2021 yang tercatat 1,4 juta nasabah.
Per akhir Desember 2022, Bank Jago memiliki kolaborasi dengan 36 mitra, termasuk 30 mitra untuk penyaluran kredit dan pembiayaan syariah.
"Kami terus mencermati potensi risiko tetapi tetap memanfaatkan setiap peluang yang mungkin muncul untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” pungkas Kharim.