TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan Grand Launching Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) dan Kick Off Program Transformasi Industri 4.0.
Menperin menyatakan, kegiatan tersebut merupakan milestone untuk mengakselerasi layanan PIDI 4.0 dalam mendorong industri mengadopsi teknologi 4.0.
Fasilitas ini telah beroperasi sejak soft launching oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Desember 2021 lalu. Pembangunannya sebagai bentuk pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
Baca juga: Pabrikan Calon Penerima Insentif Mobil Listrik Bertambah, Menperin: Terpenting Ciptakan Ekosistem
Dalam grand launching tersebut, beberapa perusahaan industri mitra PIDI 4.0 menampilkan showcase, di antaranya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Indolakto di Lantai 1, selanjutnya ditampilkan command center di lantai 2, serta working space/booth mitra-mitra PIDI 4.0 di lantai 6. Pada tahun 2022, PIDI 4.0 telah memiliki 35 mitra. Bersama para mitra, PIDI 4.0 juga telah melatih 1.436 SDM industri melalui berbagai pelatihan terkait industri 4.0.
Baca juga: Menperin Sebut Insentif Motor Listrik Hanya Bisa Dimanfaatkan Oleh Pelaku UMKM
Saat mengunjungi booth TMMIN, Menperin mendapatkan penjelasan dari perwakilan TMMIN mengenai pabriknya yang sudah mengadopsi industri 4.0. Pada kesempatan ini, TMMIN memamerkan miniatur pabriknya yang telah mengkoneksikan antar function baik di dalam pabrik maupun kaitannya dengan para supplier. Dimulai dari vehicle ordering terus kemudian ke production planning-nya.
Dalam miniatur yang tersaji, TMMIN juga menjelaskan bagaimana pabriknya terkoneksi mulai ordering, product planning, production system overview, yang terdiri dari Just In Time, Taki Time, dan Heijunka Procedure.
TMMIN juga memamerkan proses pengiriman mobilnya yang sudah menerapkan Delivery Truck System sehingga lebih efisien dan terpantau melalui Radio-frequency Identification (RFID) system. Selain itu, TMMIN juga sudah menerapkan Artificial Intelligent (AI) di pabriknya.
Menperin mengatakan, pelaksanaan transformasi industri 4.0 juga berkontribusi atas beberapa capaian, di antaranya penurunan konsumsi energi mencapai 4-40 persen, peningkatan produktivitas 5-22 persen, serta penurunan biaya produksi 3-78 persen. Pemanfaatan transformasi ini juga menjadikan industri Indonesia menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 2,80 juta ton CO2 atau setara 102 persen dari target National Determined Contribution pada tahun 2022.
“Kemenperin sangat mengapresiasi pelaksanaan berbagai kegiatan bersama yang melibatkan seluruh mitra PIDI 4.0 melalui conference, exhibition, dan berbagai event collaborative yang akan dilaksanakan selama empat hari ke depan,” ujar Menperin.
Menperin mengharapkan, rangkaian kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran industri 4.0 di Indonesia, dan memperkuat jejaring antar mitra-mitra dan stakeholder yang tergabung dalam ekosistem PIDI 4.0. Selain itu, pembentukan PIDI Hub dan juga Metaverse PIDI 4.0 sebagai platform interaktif memungkinkan interaksi sosial yang lebih luas bagi para stakeholder PIDI 4.0.