Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok pangan dalam negeri untuk menghadapi bulan Ramadan 1444 H dinilai aman.
Dikatakan Syahrul, produksi padi atau gabah kering giling sebanyak 23,94 juta ton, naik 0,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (27/3/2023).
"Produksi beras sebanyak 13,79 juta ton meningkat 0,56 persen. Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, mengahadapi bulan ramadan dan hari raya idul fitri relatif aman," kata Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul menegaskan, potensi luas panen selama Januari sampai April 2023 sebanyak 4,51 juta hektar. Nilai itu turut naik 2,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dia menjelaskan, produksi beras selama tahun 2022 naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021. Jumlahnya, dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton.
"Dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton," tegasnya.
Namun, di sisi lain Badan Pangan Nasional (Bapanas) memerintahkan Perum Bulog, untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton sampai akhir Desember 2023.
Baca juga: Berawal dari Herannya Jokowi Harga Beras Tak Turun Saat Panen, Kini Bulog Diminta Impor 2 Juta Ton
Kebijakan impor itu tertera melalui surat Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia tertanggal 24 Maret 2023 terkait Penugasan Pengadaan CBP dari Luar Negeri. Salinan surat itu ditandatangani oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Bahkan, Arief menegaskan impor beras 500 ton pertama segera dilakukan untuk memasok kebutuhan beras dalam negeri.
Baca juga: Update Harga Sembako Ramadhan 1444 H, Jumat 24 Maret 2023: Daging Ayam, Cabai, Beras Naik Harga
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton, sampai dengan akhir desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," dikutip dalam salinan surat itu, Senin.
Untuk diketahui, permintaan impor beras tersebut, merupakan tindak lanjut dari hasil rapat internal bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan topik ketersediaan Bahan Pokok dan Persiapan Arus Mudik Idul Fitri 1444 H.