TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri memprediksi arus mudik libur lebaran 1444 Hijriah atau tahun 2023 ini bakal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Prediksi peningkatan arus mudik libur lebaran tahun ini salah satunya lantaran sudah dicabutnya aturan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19.
Mengenai hal ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah masyarakat yang akan mudik tahun ini diprediksi mencapai 123,8 juta orang.
"Hal tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami peningkatan 14,2 persen. Tahun 2022 arus mudik diperkirakan mencapai 85,5 juta orang," jelas Dedi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Selepas Berbuka dan Sahur Jadi Waktu Favorit Warga untuk Mudik, Ini Kebijakan yang Diterapkan Polri
Selain faktor dicabutnya PPKM oleh pemerintah, dijelaskan Dedi terdapat beberapa faktor lain salah satunya karena saat ini memasuki fase pra endemi. Faktor peningkatan ekonomi juga menjadi hal utama bakal meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan mudik libur lebaran.
"Keempat tidak adanya pembatasan atau pelarangan perjalanan serta peningkatan persepsi positif masyarakat atas penyelenggaraan angkutan lebaran pada tahun 2022 lalu," ucapnya.
Menyikapi hal ini pihaknya pun dikatakan Kadiv Humas telah mempersiapkan segala sesuatunya guna melancarkan potensi peningkatan arus mudik tahun ini.
"Sejumlah persiapan dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kenyamanan dan keamanan layanan masyarakat yang berkaitan dengan persiapan sarana prasarana transportasi publik maupun ketersediaan distribusi pangan," pungkasnya.
Sementara itu Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan memprediksi puncak arus mudik pada libur lebaran tahun ini akan terjadi pada tanggal 18 sampai 21 April 2023.
Puncak arus mudik itu akan terjadi hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri apabila nantinya jatuh pada tanggal 22 April 2023.
"Jadi kita prediksi tanggal 18 (April) malam, ini mulai ada kepadatan. Mulai ada peningkatan sampai tanggal 21 (April) atau H-1 ini kalau yang lebarannya tanggal 22. Jadi kita prediksi 18-21 April puncak arus mudik," ucap Aan.
Dikatakan Aan untuk puncak arus balik sendiri akan terjadi dua gelombang yakni tanggal 25 April dan 30 April 2023 mendatang.
Dirinya mengatakan, dibaginya arus balik mudik lebaran itu menjadi dua gelombang lantaran pada tanggal 1 Mei 2023 merupakan hari libur nasional.
"Sedangkan untuk arus balik kemungkinan tanggal 25 gelombang pertama. Ada dua gelombang nanti untuk arus mudik," ujarnya.
"Karena tanggal 1 Mei itu liburan, tanggal merah. Prediksi yang kedua tanggal 30 April gelombang kedua untuk arus balik," sambungnya.
Contra Flow
Brigjen Aan Suhanan mengatakan, pihaknya berencana melakukan sistem contra flow hingga penerapan jalur satu arah untuk mengantisipasi kemacetan pada arus mudik mendatang.
"Nanti kita akan membuat regulasi pengaturan kapan membuat contra flow, kapan akan menerapkan jalur satu arah atau one way," jelas Aan.
Menurut Aan, terdapat beberapa waktu yang selama ini menjadi favorit masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebaran. Adapun waktu-waktu tersebut antara lain setelah berbuka puasa, dan jam-jam setelah masyarakat menyantap sahur.
"Itu jam-jam yang jadi favoritnya (masyarakat) setelah buka, setelah sahur kita akan antisipasi," ucapnya.
Baca juga: Tol Bocimi Seksi 2 di Sukabumi Siap Difungsionalkan saat Momen Mudik Lebaran, Dua Jalur Bisa Dipakai
Dirinya pun mengatakan akan tetap mengimbau kepada masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari khususnya waktu malam hari ketika melakukan mudik.
Meski akan tetap memberi imbauan, Aan mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk memutuskan kapan akan melakukan perjalanan mudik.
"Iya kita tetap mengimbau kepada masyarakat, tapi tadi masyarakat yang menentukan sendiri kapan dia mau melaksanakan perjalanan mudiknya. Kita kembali ke masyarakat kalau mau lancar cari jam-jam yang tidak padat," pungkasnya.(Tribun Network/fah/wly)