Adapun anggaran digunakan untuk merenovasi enam stadion di Indonesia.
Renovasi Stadion Manahan di Surakarta dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR.
Sementara stadion maupun lapangan latihan yang ditangani Kementerian PUPR dibagi dalam lima klaster yakni klaster Palembang terdiri dari Stadion Atletik Jakabaring 1 (Palembang), Lapangan Panahan Jakabaring dan Lapangan Baseball Jakabaring (Palembang).
Lalu klaster Bandung meliputi Stadion Sidolig (Bandung), Lapangan Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jatinangor (Sumedang) dan Lapangan Jati Padjadjaran (Sumedang).
Selanjutnya, klaster Surakarta yang mencakup Stadion Sriwedari (Surakarta), Lapangan Kota Barat (Surakarta), Lapangan Banyuanyar (Surakarta) dan Lapangan Sriwaru (Surakarta).
Di klaster Bali ada Stadion I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), Stadion Gelora Trisakti (Badung), Stadion Kompyang Sujana (Denpasar) dan Stadion Gelora Samudra (Badung). Terakhir ada klaster Surabaya yaitu Stadion Gelora Bangkalan di Kabupaten Bangkalan.
Ada enam stadion yang awalnya ditunjuk menjadi tuan rumah yaitu Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang, Sumatera Selatan), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).
AHY: Ada Kerugian di Sejumlah Sektor
Sebagai penggemar sepak bola, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merasa kecewa atas batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia.
Tak hanya ia, para atlet cabang olahraga sepak bola pun sangat terpukul atas kejadian ini.
"Betapa kecewanya atlet-atlet kita, jangankan atletnya, keluarganya, kita semua sebagai suporter dan sebagai penggemar sepak bola nasional juga pasti tidak terima begitu saja"’ ungkap AHY.
Di sisi lain, kata AHY, negara juga mengalami potensi kerugian benefit, terutama di sektor pariwisata dan UMKM yang selama pandemi terpuruk.
"Bayangkan berapa negara yang akan datang. Belum lagi suporter dari negara lain di dunia yang ikut meramaikan untuk menonton."
"Jadi ada kerugian banyak potensi buat kita. Itu lapangan pekerjaan, penghasilan, devisa, itu macam-macam semuanya akan masuk ke kas negara juga,” kata AHY.
Apalagi, lanjut AHY, Indonesia telah banyak mengeluarkan uang untuk memperbaiki sarana prasarana tempat pertandingan.
"Ini kan semua sudah diperbaiki nih, sudah disiapkan, itu uang siapa? Uang negara, uang siapa itu? Uang rakyat. Jadi rugi lagi kita, udah berapa stadion Indonesia yang dipersolek supaya jadi, supaya pantas dan siap menjadi tuan rumah tadi."
"Ya bukannya sia-sia, tapi itu kan dipersiapkan untuk perhelatan akbar dunia,” jelas AHY. (Kompas.com/Tribunnews.com)