News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tingkatkan Keahlian di Bidang Green Job, Schneider Electric Dukung Kompetisi Bisnis Teknologi EBT

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pabrik PT Schneider Electric Indonesia di Cikarang, Jawa Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Schneider Electric Indonesia, anak usaha dari Schneider Electric, perusahaan yang bergerak dalam manajemen energi dan otomasi, berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan energi ramah lingkungan secara komprehensif.

Schneider Electric menyadari pentingnya dorongan inovasi dan pemikiran kreatif dalam memecahkan tantangan dan dinamika EBT yang dihadapi saat ini.

Oleh karena itu, Schneider Electric ikut mendukung kegiatan the Futurest Business Case Competition (FBCC) 2023 yang diselenggarakan oleh SRE ITS, Surabaya dalam rangka meningkatkan wawasan mahasiswa tentang beragam topik Energi Baru Terbarukan (EBT), sekaligus berinteraksi dengan kalangan usaha hijau di Indonesia.

Baca juga: Kejar Target Bauran EBT 23 Persen, Pemanfaatan Energi Panas Bumi Mulai Digenjot

Diharapkan, FBCC 2023 dapat mendorong para mahasiswa untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan memberikan solusi terbaik untuk penerapan EBT pada dunia usaha.

Cluster President Indonesia and Timor Leste Schneider Electric Roberto Rossi, mengatakan melalui FBCC 2023, Schneider Electric berharap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang EBT dan mengembangkan keahlian di bidang green job yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pada dunia usaha.

"Schneider Electric percaya bahwa keberhasilan dan pertumbuhan industri EBT pada dunia usaha di masa depan akan bergantung pada generasi muda yang kreatif, inovatif dan berkomitmen pada lingkungan," tutur Rossi, Kamis (6/4/2023).

FBCC 2023 adalah ajang kompetisi antar perguruan tinggi yang diikuti oleh para mahasiswa dalam memberikan alternatif solusi terbaik penerapan sumber EBT untuk menjawab tantangan peralihan sumber energi berbahan bakar minyak (fosil) ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

Ajang FBCC yang baru pertama diadakan tahun ini mengangkat tema “Penerapan EBT pada Dunia Usaha”, sehingga dapat membantu mencari jawaban atas alternatif solusi terbaik yang diusulkan dengan keadaan riil di lapangan atau pada dunia usaha yang mulai menggunakan sumber EBT dalam mencapai tujuan usahanya.

Dalam ajang FBCC 2023, sebanyak 360 tim peserta dari 50 perguruan tinggi se-Indonesia diberikan kesempatan untuk secara langsung memecahkan permasalahan pada dunia usaha di lapangan terkait green energy.

Dalam hal ini, panitia menggandeng Schneider Electric Indonesia dan Gesits Electric (Perusahaan Manufaktur Motor Listrik dari ITS) dalam memberikan beberapa contoh studi kasus secara nyata (real case study) untuk dicarikan solusi terbaik dalam perspektif manajemen energi.

Selain itu, para peserta juga ditantang untuk mengkaitkan solusi yang ditawarkan dengan isu perubahan iklim (climate change) dan target pencapaian net-zero emissions bagi Indonesia.

Setelah mengikuti putaran semifinal, maka terjaring sebanyak 150 tim peserta dan 5 tim terbaik pada putaran final.

Tim Astrajingga dari Universitas Indonesia memenangkan kompetisi FBCC 2023, kemudian juara kedua diraih tim Menangin Ae (Universitas Indonesia) dan juara ketiga diraih Tim Carbonfix (Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran), juara keempat diraih Tim Oxygen (Universitas Telkom) dan juara kelima diraih Tim SemogaSemi (Universitas Indonesia).

Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp 5 juta, Rp 4 juta, Rp 3 juta, Rp 1,25 juta dan Rp 750.000.

Selain menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aksi Environment, Social and Governance (ESG) atau Lingkungan Hidup, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan – kegiatan ini juga merupakan salah satu bagian dari kampanye Green Heroes for Life (GHFL) yang dicanangkan oleh Schneider Electric Indonesia.

Bertujuan memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia, program ini memasuki tahun kedua dan secara aktif melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor di seluruh Indonesia.

"Melalui partisipasi aktif kami dengan institusi perguruan tinggi dan mahasiswa, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya transisi energi berbasis BBM (fosil) ke EBT untuk mencapai target net-zero emissions, baik bagi Indonesia maupun global – tentu saja dalam kerangka Green Heroes For Life," ungkap Rossi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini