TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan menambah rest area untuk menghadapi arus mudik Idul Fitri tahun 2023 ini.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan penambahan rest area bakal mengurai kemacetan di jalan tol.
"Untuk itu solusinya adalah penambahan rest area, di beberapa titik, dan yang kedua adalah memperlebar jalan di pintu-pintu masuk rest area," kata Muhadjir dalam konferensi pers virtual, Kamis (13/4).
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yongki Triono mengungkapkan akan ada tambahan tiga rest area fungsional.Selain itu, Yongki mengungkapkan akan ada satu holding area untuk masyarakat yang mudik.
"Kami sudah menyiapkan 127 tempat istirahat pelayanan atau TIP, dan juga adanya tambahan 3 rest area yang baru, itu fungsional, serta 1 holding area," ungkap Yongki.
Tiga rest fungsional tersebut berada di Tol Pemalang-Batang KM 338 A, Tol Pemalang-Batang KM 319 B, dan Tol Jakarta-Cikampek KM 19 B.
Sementara tambahan holding area bakal berada di KM 81 A dan B ruas Tol Cikampek-Palimanan.
Kementerian Perhubungan memprediksi ada peningkatan mobilisasi masyarakat pada arus Lebaran mencapai 47 persen dari tahun lalu.Kemenhub memprediksi akan ada 123 juta orang yang mudik pada Lebaran tahun 2023.
Sedangkan khusus di Jabodetabek, kenaikan pemudik diprediksi naik 4 juta atau 27 persen pemudik dari semula 14 juta ke 18 juta.
Baca juga: Warga Diimbau Mudik Lebih Awal: Rest Area Ditambah, One Way dan Contra Flow Diberlakukan
Kemudian berdasarkan riset lonjakan pemudik tahun ini, ada sebanyak 22 persen akan menggunakan kendaraan mobil pribadi, dan 20 persen sepeda motor.
Sisanya memanfaatkan transportasi massal seperti bus, kereta api, pesawat dan kapal.
Siapkan Contra Flow
Kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas pada saat arus mudik di Tol Trans Jawa. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan rekayasa lalu lintas bakal diterapkan di ruas tol Jakarta-Cikampek Saat arus mudik.
Rekayasa lalu lintas yang dilakukan, kata Aan berupa sistem lawan arah atau Contra Flow pada tiga lajur di jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Di Jakarta-Cikampek karena sudah empat lajur, maksimal kita akan melakukan contraflow tiga lajur," ujar Aan.
Baca juga: Kebijakan One Way di Tol Rugikan Pengusaha Bus, Harus Lewat Jalan Rusak di Jalur Arteri
Melalui Contra Flow ini, Aan mengatakan masyarakat yang tidak mudik masih bisa menggunakan jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk beraktivitas. Masyarakat yang tidak mudik, kata Aan, dapat menggunakan satu lajur dan bahu jalan.
"Pada saat diberlakukan Contraflow di Jakarta-Cikampek ini masih diberikan akses 1 lajur dan bahu jalan," tutur Aan.
Baca juga: Pengusaha Bus Menolak Pembatasan Pembelian Solar Subsidi Maksimal 200 Liter Per Hari
Masyarakat pengguna jalan yang akan mengarah ke Jakarta dari Bandung maupun dari Timur Cikopo masih bisa melalui jalan tol pada saat Contra flow diberlakukan.
Begitu pula sebaliknya pada arus balik, bagi pengguna jalan tol dari arah Jakarta menuju Timur.
"Sehingga tidak ada akses yang tertutup pada saat arus mudik maupun arus balik, dari Bandung, maupun dari Jakarta menuju Bandung pada saat arus balik," jelas Aan.
Polisi juga akan menerapkan delay sistem di Rest Area Km 43 dan Km 68 Tol Merak.
"Untuk arah Merak, kita akan berlakukan ini maksudnya untuk mengatur kendaraan yang akan mengarah ke dermaga merak maupun ke Ciwandan. Nantinya untuk angkutan barang," ujar Aan.
Rekayasa lalu lintas juga dilakukan di Tol Cipali berupa penerapan satu arah atau One Way. mulai dari ruas Tol Cipali kilometer 72 hingga kilometer 414.
"Kita akan melakukan rekayasa lalu lintas one way untuk Cipali kilometer 72-414," ungkap Aan.(Tribun Network/fah/wly)