Oleh sebab itu, masyarakat juga diminta untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai ketentuan pemerintah, terutama bagi yang tidak memiliki kendala kesehatan.
"Kondisi sekarang ini jauh lebih baik, tapi tetap kita harus waspada. Kita kan punya success story bagaimana menghadapi kasus Covid-19 dulu, ssalkan masyarakat bekerja sama dengan pemerintah. Makanya yang kita waspadai yang belum vaksin ini,” pungkasnya.
123 Juta Orang di Jalan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan akan terjadi kenaikan pemudik dari 85 juta orang menjadi 123 juta orang di tahun ini.
Dari jumlah itu, khusus untuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, ada kenaikan dari 14 juta menjadi 18 juta.
"Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 67% untuk Jabodetabek," ujar Budi Karya.
Menurut dia, margin error dari proyeksi itu kurang dari 5%.
Total pemudik itu berasal dari pemudik laut, kereta api, udara, dan darat.
"Untuk udara, kereta api, dan laut relatif manageble. Ketiga itu menggunakan ticketing sehingga bisa kita kontrol siapa yang beli, jumlah, dan sebagainya. Tapi darat perlu upaya manajemen," katanya.
Bahagiakan Orang Tua
Mudik lebaran setahun sekali dinilai menjadi momen setahun sekali untuk membahagiakan orang tua di kampung halaman.
Adapun kiranya itu yang dimaknai pemudik asal Tangerang bernama Imam dengan tujuan kota Kediri Jawa Timur saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.
Baca juga: Prediksi Perputaran Ekonomi Pada Momen Mudik dan Libur Lebaran 2023 Meningkat Jadi Rp240,1 Triliun
Mulanya Imam menyebutkan mudik lebaran di tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya.
"Sebelumnya pulang kampung juga tahun 2022. Perbedaan tahun ini bebas, kalau tahun kemarin ada PPKM, jadi tahun ini lebih ramai kelihatannya," kata Imam kepada Tribunnews.com di Stasiun Pasar Senen, Selasa (18/4/2023).