Pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan oleh Partai Republik Kevin McCarthy, melontarkan rencana yang akan melipatgandakan pemotongan pengeluaran sebesar 4,5 triliun dolar AS dengan peningkatan batas utang sebesar 1,5 triliun dolar AS. Dia menyebutnya sebagai dasar untuk negosiasi dalam beberapa minggu mendatang.
Gedung Putih menegaskan kedua masalah itu tidak boleh dikaitkan. Dan Senat yang dikendalikan Demokrat kemungkinan besar akan menolak proposal tersebut.
Dampak ke Rupiah
Pengamat ekonomi sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah bisa ambil keuntungan dengan adanya sentimen tersebut.
"Dampak ancaman gagal bayar terhadap rupiah karena pelemahan dolar AS dimanfaatkan pelaku pasar beli rupiah, sehingga naik signifikan bisa ke Rp 14.500 per dolar AS," ujarnya.
Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi Ariston Tjendra menilai, kalau soal penguatan rupiah terhadap Greenback lebih karena sentimen penurunan suku bunga AS.
"Ini terkait ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di akhir tahun," tutur dia.
Ekspektasi ini menguat setelah data ekonomi AS menunjukkan pelambatan pertumbuhan dan krisis perbankan yang juga diakibatkan kenaikan suku bunga acuan.
"Sejauh ini kalau dibandingkan, ekonomi Indonesia jauh lebih stabil dibandingkan dengan ekonomi AS, sehingga ini juga mendukung penguatan rupiah terhadap dollar AS. Pasar menunggu hasil rapat The Fed pekan depan untuk pergerakan rupiah terhadap dolar AS selanjutnya," pungkasnya.
Investasi yang Bisa Dilirik Jika AS beneran Default
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, emas menjadi satu di antara jenis investasi yang bisa dilirik karena akan melesat ketika ekonomi AS terguncang.
"Pergerakan harga emas seandainya terjadi gagal bayar, emas dunia akan melompat, fluktuasi akan kelihatan," ujarnya.
Tidak hanya emas saja, jenis komoditas lainnya bisa menjadi pilihan untuk meraih keuntungan karena harganya murah pada saat mata uang Negeri Paman Sam melemah.
"Harga komoditas pada saat dolar AS melemah, harga komoditas semakin murah akan dimanfaatkan investor untuk beli," katanya.