TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah diproyeksi kembali melemah pada Rabu (3/5/ 2023) besok setelah pada penutupan Selasa (2/5/ 2023), rupiah spot ditutup melemah 0,27 persen ke level Rp 14.714 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah pada hari ini merupakan koreksi teknis dan aksi profit taking yang wajar lantaran penguatan dolar AS yang tajam pada Senin (1/5/ 2023).
Dari dalam negeri, sentimen datang setelah data inflasi Indonesia bulan April yang kembali turun dan sejalan dengan ekspektasi.
"Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun Indonesia kembali turun mencapai level terendah baru dalam 14 bulan mencerminkan permintaan yang masih kuat pada SBN," ujarnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, sejak awal sesi akibat pergerakan dolar AS yang menguat setelah laporan dari ISM yang menunjukkan bahwa biaya material manufaktur naik ke level tertinggi sejak Juli 2022.
"Laporan tersebut meningkatkan ekspektasi inflasi AS pada bulan April menjelang pertemuan The Fed di bulan ini," katanya.
Untuk besok, Josua memprediksi rupiah melanjutkan pelemahan seiring dengan investor yang diperkirakan menunggu hasil rapat FOMC pada 4 Mei mendatang. Rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 14.675 - Rp 14.775 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah Berakhir Merosot ke Level Rp14.714 per Dolar AS, Jadi Terlemah di Asia
Senada, Lukman memperkirakan, rupiah bergerak mendatar dengan investor cenderung wait and see menantikan hasil pertemuan FOMC. Dia memprediksi rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.625 - Rp 14.750 per dolar AS.
Laporan reporter: Sugeng Adji Soenarso | Sumber: Kontan