Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen maskapai penerbangan Lion Air Group mengungkapkan permohonan maaf terkait adanya keterlambatan layanan penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam.
Lion Air Group melalui Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, terdapat 2 penerbangan yang mengalami keterlambatan dari Bandara Hang Nadim.
Keduanya adalah pesawat dengan nomor penerbangan JT-973 tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
Baca juga: Kembali Terjadi AC di Pesawat Lion Air Rusak, Manajemen Sampaikan Permintaan Maaf
Kemudian, pesawat dengan nomor penerbangan JT-247 tujuan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan (PLM).
"Lion Air memahami bahwa keterlambatan ini sangat mengganggu rencana perjalanan bagi penumpang. Oleh karena itu, Lion Air sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang telah ditimbulkan," ucap Danang kepada Tribunnews, Rabu (3/5/2023).
"Lion Air sudah berupaya maksimal dalam memperbaiki (recovery) situasi tersebut, termasuk memberikan penjelasan kepada seluruh penumpang mengenai keterlambatan penerbangan serta memberikan kompensasi (delay management) berdasarkan aturan yang berlaku," sambungnya.
Danang melanjutkan, keterlambatan penerbangan yang terjadi dari pergerakan pesawat (rotasi) sebelumnya adalah dalam menjamin aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan, disebabkan oleh berbagai faktor.
Pertama, terjadinya pengerjaan perawatan tambahan pada pesawat.
Baca juga: Lion Parcel Kembangkan Sistem untuk Mudahkan UMKM Berbisnis di Social Commerce
Keputusan melakukan perawatan tambahan terhadap pesawat secara tidak berjadwal diambil ketika terdapat pemeriksaan atau pesawat mengalami kendala teknis.
Perawatan tambahan pesawat terjadi di Pangkalpinang dan Jakarta yang memerlukan waktu lebih lama dan membutuhkan waktu tambahan (tidak bisa cepat dan instan).
Oleh karena itu, Lion Air harus memastikan bahwa perawatan pesawat dijalankan secara cermat dan tepat waktu.
Kedua, dampak cuaca kurang baik. Keterlambatan pergerakan pesawat terjadi di Tanjung Pandan (TJQ) akibat faktor cuaca yang menyebabkan jarak pandang pendek.
Sebagai akibatnya, penerbangan dari Pangkalpinang ke Tanjung Pandan harus kembali ke bandar udara asalnya di Pangkalpinang.