TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupiah spot Kamis esok diprediksi kembali melanjutkan penguatan setelah pada Rabu hari ini menguat dengan kenaikan 0,15 persen ke Rp 14.692 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (3/5/2023).
Analis memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat pada Kamis (4/5/2023).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sebagian besar mata uang Asia ditutup menguat terhadap dolar AS, termasuk rupiah, menjelang hasil rapat FOMC.
"Penguatan ini didasari oleh ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunganya dan memberikan sinyal bahwa mereka akan menahan suku bunga," ujar Josua dikutip Kontan, Rabu (3/5/2023).
Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, penguatan rupiah juga di tengah pelemahan yang meluas pada dolar AS. Rupiah masih terus didukung inflow yang kuat ke surat berharga negara (SBN) membawa imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia kembali turun ke 6,51 persen.
Untuk esok hari, keduanya sepakat bahwa pergerakan rupiah akan dipengaruhi hasil FOMC. Menurut Lukman, rupiah masih didukung sentimen dan fundamental yang kuat.
Karena itu, apabila tidak ada kejutan dalam hasil FOMC maka rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatan terbatas lantaran investor menantikan data PDB kuartal I 2023.
Baca juga: Penguatan Rupiah Ditopang Pembelian SBN Rp 40 Triliun oleh Asing Sejak Awal 2023
Lukman mengestimasikan rupiah akan bergerak pada level Rp 14.600 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS.
Josua juga memperkirakan, apabila Fed memang mengafirmasi bahwa mereka akan menahan suku bunganya, maka rupiah berpotensi menguat.
Baca juga: Penguatan Rupiah Sepekan Ini Tembus yang Tertinggi Sejak 2020
Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.600 per dolar AS-Rp 14.700 per dolar AS.
Laporan Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Sumber: Kontan