News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TPA Sampah Ramah Lingkungan di Sarolangun Jambi Rampung Dikerjakan, Diklaim Atasi Pencemaran Air

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarolangun di Provinsi Jambi.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah selesai mengembangkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarolangun di Provinsi Jambi.

Semula, TPA menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping) dan sekarang menjadi sistem sanitary landfill.

Saat ini pekerjaan yang dilaksanakan Kementerian PUPR telah selesai 100 persen dan siap untuk diresmikan.

Baca juga: Soal Masalah Limbah dan Sampah, KLHK: Tahun 2040 Tidak Akan Ada TPA yang Dibangun Lagi

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap, pengoperasian TPA dengan sistem sanitary landfill dapat meminimalisir beberapa dampak.

"TPA dengan sistem sanitary landfill dapat meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan," kata Basuki dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/5/2023).

TPA Sarolangun berada di Desa Bukit, Kecamatan Pelawan atau sekitar 30 menit dari pusat kota di Kabupaten Sarolangun.

Lokasi TPA ini berada di dekat TPA eksisting Kabupaten Sarolangun.

Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kawasan dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar.

Hal itu agar pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya.

"Dukungan pemerintah kabupaten atau kota juga diperlukan terutama dalam penyediaan lahan," kata ujar Basuki.

Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Sarolangun mulai dikerjakan sejak Mei 2021.

Pengembangannya memanfaatkan lahan seluas 8,48 hektare dengan area landfill Zona 1 (satu) 0,8 hektare.

TPA Sarolangun memiliki kapasitas pengolahan 72,93 m3/hari untuk melayani sampah rumah tangga penduduk Kabupaten Sarolangun sekitar 12.500 KK.

Keunggulan Sistem Sanitary Landfill

Basuki menyebut pemanfaatan sistem sanitary landfill memiliki keunggulannya tersendiri.

"Sampah yang masuk ke TPA Sarolangun dipilah terlebih dahulu berdasarkan jenisnya untuk kemudian diolah ulang (recycle)," ujarnya.

Misalnya sampah plastik, kardus, kaca, dan kaleng dipilah di sorting plant menjadi bahan baku daur ulang.

Sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos pada proses di composting plant.

Selanjutnya untuk air lindi disalurkan ke IPL (Instalasi Pengolahan Lindi) melalui sistem pemrosesan bertahap, sehingga tidak mencemari air maupun tanah di sekitar TPA.

Baca juga: Limbah Makanan di TPA Membahayakan Bumi, Yayasan Korindo Bangun Fasilitas Pengolahan Sampah Khusus

Dukungan pengembangan sanitary landfill diberikan Kementerian PUPR meliputi pekerjaan sistem block landfill, perkerasan jalan, saluran drainase, instalasi pengolahan lindi, mushola, kantor pengelola, gapura, pos jaga, jembatan timbang, tempat cuci truk, hanggar alat berat, sumur bor, Penerangan Jalan Umum, dan fasilitas penunjang.

Prinsip dari pembangunan TPA ini adalah mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan mengurangi aroma tidak sedap.

Limbah yang dibuang juga telah memenuhi standar baku mutu air sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor 59/2016 tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini