Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan kegagalan Kongres untuk menaikkan batas utang sebesar 31,4 triliun dolar AS akan menyebabkan pukulan besar bagi ekonomi AS dan melemahkan dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
“Ada berbagai pilihan yang berbeda, tetapi tidak ada pilihan yang baik. Setiap pilihan adalah pilihan yang buruk,” kata Yellen.
"Satu-satunya pilihan yang benar-benar membuat ekonomi kita dalam kondisi baik adalah dengan menaikkan plafon utang,” sambungnya.
Baca juga: AS Terlilit Utang, Presiden Putin Bandingkan Utang Rusia dan Negara Barat
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden bersikeras bahwa Kongres memiliki kewajiban konstitusional untuk menaikkan pagu utang, yang mencerminkan uang federal yang sebelumnya dibelanjakan tanpa syarat, tetapi Partai Republik telah mengikat kenaikan apa pun dengan pemotongan anggaran besar-besaran yang ditentang oleh Demokrat.
Biden sendiri rencananya akan mengadakan pertemuan dengan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy, Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell dan Demokrat kongres pada Selasa (9/5/2023) di Gedung Putih untuk mencoba memecahkan kebuntuan.
Yellen pun mengakui ada "kesenjangan yang sangat besar" antara posisi Biden dan banyak Republikan, memperingatkan pemotongan pengeluaran yang diusulkan mereka "kejam".
Pekan lalu, Yellen telah mengindikasikan Departemen Keuangan AS kemungkinan tidak akan mampu membayar semua tagihan pemerintah paling cepat 1 Juni 2023 tanpa kenaikan batas utang federal.
Dia juga berulang kali memperingatkan masalah gagal bayar utang AS yang dapat memicu hilangan jutaan lapangan pekerjaan dan akan semakin meningkatkan biaya kredit rumah, hipotek serta kendaraan.