News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Regulator Perbankan California Sebut Pengawasan Terhadap Silicon Valley Bank Tidak Memadai

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banyak perusahaan di seluruh dunia yang terimbas oleh penutupan Silicon Valley Bank oleh regulator Amerika Serikat karena krisis keuangan. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki simpanan di Silicon Valley Bank.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Regulator keuangan California mengungkapkan pihaknya telah gagal menekan kepemimpinan di Silicon Valley Bank (SVB) sebelum pemberi pinjaman mengalami keruntuhan pada Maret lalu.

Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California (DFPI) menyalahkan pengawasan yang dilakukan oleh Federal Reserve Bank of San Francisco yang buruk, manajemen bank yang sembrono dan pelonggaran aturan yang membuat runtuhnya SVB.

Regulator sejak itu menjanjikan pengawasan yang lebih ketat terhadap sektor perbankan, sementara anggota parlemen juga mengeluh bahwa para pejabat terlalu lambat untuk mengatasi manajemen risiko yang buruk.

Baca juga: Industri Kripto: Ambruknya SVB Tak Berdampak Langsung ke Pasar Indonesia

Sebagaimana diketahui, DFPI hanya memainkan peran pendukung, dengan pengawasan utama untuk SVB dilakukan oleh Federal Reserve Bank of San Francisco, yang dapat membentuk lebih banyak staf untuk pengawasan.

SVB "lambat untuk memulihkan kekurangan yang teridentifikasi oleh regulator, dan regulator tidak mengambil langkah yang memadai untuk memastikan SVB menyelesaikan masalah secepat mungkin," menurut laporan yang dirilis DFPI pada Senin (8/5/2023).

“Waktu sangat penting sebagian karena pertumbuhan aset bank yang meroket, yang telah meningkat empat kali lipat dalam empat tahun menjadi lebih dari 200 miliar dolar AS pada 2021,” kata DFPI.

Pihaknya menambahkan regulator California akan menerapkan pengawasan yang lebih ketat terhadap bank dengan 50 miliar dolar AS atau lebih dalam aset dan tingkat simpanan yang tidak diasuransikan yang tinggi.

Selain itu, DFPI juga berencana meminta bank untuk mempertimbangkan bagaimana mengelola risiko yang diciptakan oleh media sosial dan penarikan real-time, yang dapat mengintensifkan dan mempercepat jalannya operasional bank.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini