Direktur Eksekutif Yayasan Lingkungan Bambu Lestari, Monica Tanuhandaru ide sepeda bambu sebagai cenderamata untuk para kepala negara yang hadir dalam
ASEAN SUMMIT di Labuan Bajo adalah untuk mendukung green mobility, green energy dan green economy.
"Kita ingin mempromosikan bersepeda karena itu alat transportasi yang ramah lingkungan," ujarnya.
Monica mengatakan sejumlah kota di negara Asean, seperti Singapura, Vietnam, Malaysia dan Indonesia, berkeinginan dan ada yang menerapkan konsep ramah lingkungan dengan mendukung persepedaan.
"Jadi kenapa kita promosikan sepeda, karena dia tidak ada emisi atau zero emisi. Nah itu dari sisi lingkungan," ungkap Monica.
"Kalau dari sisi ekonomi, sepeda bambu yang akan diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada para delegasi adalah sepeda terbaik di dunia, sepeda bambu, yang dibuat oleh Singgih Kartono," tambahnya.
Bambu, lanjut Monica, tidak hanya bisa diolah menjadi berbagai produk yang menarik, seperti sepeda bambu, tetapi juga memiliki potensi luar biasa untuk diolah menjadi sumber energi terbarukan, seperti black pellet. Pellet ini dapat digunakan untuk menggantikan batu bara (sumber energi fossil) di pembangkit-pembangkit listrik di dunia.
Black pellet memiliki kepadatan energi yang tinggi dan emisi karbon yang rendah.
Hal yang paling penting menurut Monica adalah potensi bambu di Flores luar biasa.
"Ada estimasi bahwa Flores memiliki potensi 5 juta rumpun bambu, ini potensi yang besar sekali untuk pengembangan energi terbarukan. Kami berterimakasih kepada Pertamina yang telah mendukung upaya kami mengembangkan wana tani bambu berbasis desa di NTT," ujar Monica.(Tribun Network/kus/wly)