News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akan Dibentuk Satgas Khusus Keselamatan Wisatawan yang Menginap di Kapal

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kapal Pesiar Majestic Princess. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan membentuk satgas khusus bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait keselamatan wisatawan saat Live on Board (LOB) atau wisata menginap di kapal.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan membentuk satgas khusus bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait keselamatan wisatawan saat Live on Board (LOB) atau wisata menginap di kapal.

Hal itu tak lepas dari kejadian beberapa waktu lalu, ada kapal wisata terbakar dan tenggelam di Labuan Bajo.

Hasil temuan Menparekraf Sandiaga Uno setelah berbicara bersama salah seorang pelaku usaha sekaligus pemilik kapal, ternyata di Labuan Bajo tak memiliki fasilitas docking kapal untuk memastikan keamanan kapal tersebut.

Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Penumpang Kapal Pesiar Berhasil Dievakuasi setelah 15 Jam di Laut

Maka dari itu, ia berencana membuat satgas khusus bersama Kementerian Perhubungan sebagai upaya mitigasi dan keselamatan wisatawan agar mampu merasakan LOB yang aman dan nyaman.

“Jadi pastikan kalau naik LOB ini sudah layak, sehat dan penyelenggaranya itu memiliki kompetensi dan sertifikasi. Wisatawan juga berhak menanyakan uji kelayakan kapal sebelum berlayar,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/5/2023).

Sang pelaku usaha yang bernama Rama Aditya menuturkan, selama ini para pelaku usaha harus melakukan docking ke Bali terlebih dahulu karena di Labuan Bajo tidak ada fasilitasnya.

"Dari sisi safety, kami satu tahun sekali melakukan docking, karena memang sebagi info di Labuan Bajo tidak ada fasilitas itu, jadi kami ke Bali,” kata Rama.

Untuk bisa docking di Bali, ia akui biaya yang harus dikeluarkan cukup mahal.

Lalu, mengenai kasus terbakarnya kapal, Rama mengatakan hal itu disebabkan oleh masalah elektrikal

“Sayangnya, di Labuan Bajo sendiri tidak ada fasilitas docking kapal tersebut, harus ke Bali dan itu memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk penyebab kebakaran sendiri, salah satu penyebab utamanya terkait elektrikal,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapal Wisata Tiana Live Board tenggelam di Peraiaran Batu Tiga, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapal wisata Tiana tenggelam Sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 15.45 WITA.

Para korban berhasil dievakuasi oleh Basarnas dan Tim SAR gabungan ke Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca juga: Indonesia Fashion Chamber Gelar Front Row Paris 2022 di Atas Kapal Pesiar: 16 Desainer Terlibat

Kapal wisata itu membawa 19 penumpang, 10 di antaranya wisatawan mancanegara.

Lalu, empat wisatawan lokal, satu orang pemandu, dan empat orang kru kapal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini