Sejak saat itu dia belajar lebih dalam lagi, menghabiskan waktu tiga tahun lamanya untuk bisa melakukan trading dengan benar. Hingga berhasil membangun tim tradingnya.
Pastikan, kata dia, tidak ada kecurangan-kecurangan yang dilakukan broker terhadap akun trading.
Seperti manipulasi harga, requote yang berlebihan, stop loss hunting, software trading yang tidak terkalibrasi, spread dan komisi tinggi, menolak atau menghambat penarikan dana, kebijakan bonus yang menyesatkan, serta delay eksekusi order.
Salah satu komoditi yang menarik untuk dicermati minggu ini, kata dia adalah emas.
Harga emas, lanjutnya, telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 2.080 dolar AS.
Menandakan tren naik yang kuat. Namun, pada grafik mingguan, ada tanda-tanda bahwa tren ini mungkin melambat, karena ada sinyal pelemahan yang disebut "divergence" menggunakan indikator stochastic oscillator.
Pada grafik harian, jika harga emas mulai turun, mungkin akan terbentuk pola "rising wedge" yang menunjukkan kemungkinan penurunan lebih lanjut, tetapi pola ini hanya akan berlaku jika harga benar-benar menembus garis dukungan.
Dari sisi fundamental, harga emas naik karena Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral AS mungkin akan mengambil jeda dalam pengetatan kebijakan moneter mereka.
Ketidakpastian di pasar juga mendorong para investor untuk berinvestasi di emas, yang dianggap sebagai aset yang aman.
Ke depannya, The Fed akan melihat data ekonomi yang masuk sebelum menentukan kebijakan suku bunga.
Meskipun begitu, Powell mengatakan bahwa saat ini bukan waktunya untuk menurunkan suku bunga dan masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa kenaikan suku bunga telah selesai.
Para trader perlu memperhatikan rilis data pengangguran dan lapangan pekerjaan non-pertanian AS pada Jumat, 5 Mei 2023, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah pergerakan harga emas.
"Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas dan mengelola risiko dengan bijak dalam trading," pungkasnya.