Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Perekonomian Jepang bangkit dari resesi dan tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal I tahun ini.
Kepala ekonom di Dai-ichi Life Research Institute, Yoshiki Shinke mengatakan kebangkitan perekonomian Jepang dari resesi didorong oleh konsumsi masyarakatnya yang mulai pulih pasca pandemi Covid-19.
"Konsumsi akan terus menopang pertumbuhan karena penghapusan pembatasan Covid-19 meningkatkan pengeluaran pariwisata dan layanan," kata Shinke dalam sebuah pernyataan, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Sinyal Resesi Amerika Serikat Picu Investor Global Buru Obligasi Indonesia
“Namun, pemulihan ekonomi akan moderat karena permintaan luar negeri yang lemah akan membebani ekspor. Ini akan menjadi tarik menarik antara permintaan domestik yang kuat dan ekspor yang lesu," sambungnya.
Data yang dirilis oleh Pemerintah Jepang pada Rabu (17/5/2023) menunjukkan perekonomian Negeri Sakura itu tumbuh 1,6 persen pada kuartal I 2023, jauh melebihi perkiraan pasar untuk kenaikan 0,7 persen dan menandai kenaikan pertama dalam tiga kuartal.
Pertumbuhan tersebut mengikuti penurunan 0,1 persen pada kuartal terakhir tahun lalu, yang direvisi turun dari kenaikan 0,1 persen.
Sementara konsumsi swasta yang sebagian besar membuat ekonomi Jepang pulih, kini tumbuh sekitar 0,6 persen pada Januari hingga Maret 2023 dari kuartal sebelumnya, karena negara tersebut dibuka kembali dari pandemi yang mendorong belanja layanan.
Meskipun perekonomian Jepang berhasil keluar dari resesi, para analis mengingatkan bahwa meningkatnya biaya bahan bakar dan makanan dapat membebani konsumsi, kecuali jika kenaikan upah dipertahankan.