”Sejalan dengan meningkatnya perekonomian Indonesia, kebutuhan dan kemampuan pemerintah maupun masyarakat akan pelayanan kesehatan yang canggih juga semakin meningkat," ujarnya.
Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya produsen alat kesehatan canggih yang mendirikan perusahaan di Indonesia.
"Pameran ini menjadi arena pertarungan teknologi, termasuk yang dibawa oleh pesaing impor, yang kami juga antisipasi. Jauh-jauh hari kami sudah mempersiapkan diri untuk mengembangkan teknologi canggih yang memudahkan interaksi antara pasien dan petugas medis," kata dia.
Cerahnya industri kesehatan juga tercermin dari kondisi bisnis MAK yang saat ini sangat baik. Bahkan, sejak 2020 hingga 2022 penjualan meningkat sekitar 30 persen setiap tahunnya. Salah satu pemacunya adalah keikutsertaan dalam rangkaian pameran alat kesehatan Hospital Expo yang setiap tahunnya diselenggarakan di Jakarta, Medan dan Surabaya.
Paralel dengan penyelenggaraan pameran ini juga digelar seminar tentang industri rumah sakit bertema Menjawab Tantangan yang Dihadapi Rumah Sakit dalam Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan Sekunder dan Tersier yang diselenggarakan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jawa Timur.
Seminar ini menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, PERSI yang membahas kiat-kiat digitalisasi hingga RS-RS yang akan membagikan praktik terbaiknya seperti RS Pondok Indah Group, RSUD Sidoarjo serta RSI Jemursari.
"Mereka berbagi kiat tentang manajemen, pengelolaan SDM serta rekam medik elektronik yang harus diimplementasikan tahun ini,” kata Ketua PERSI Jawa Timur dr. Hendro Soelistijono.
Penyelenggaraan seminar dan pameran secara paralel, kata Hendro, akan mempertemukan penyedia alat-alat kebutuhan RS kepada konsumennya serta menyediakan akses informasi tenologi kesehatan terkini. Peserta seminar pada 2022 mencapai 700 orang yang terdiri atas pimpinan, manajemen dan kalangan perumahsakitan lainnya. Jumlah itu diharapkan akan bertambah pada tahun ini.
"Perkembangan teknologi perumahsakitan menantang kalangan perumahsakitan untuk segera bergegas menjawab tantangan tersebut untuk mengurangi arus pasien berobat ke luar negeri," imbuhnya.