Selain dijual secara offline, produk Batik Toeli juga dipasarkan melalai online.
Gerai Batik Toeli terletak di daerah Pajang, Laweyan, Solo.
"Terkadang kami juga ikut serta dalam sejumlah pameran dan kami memasarkan juga secara online melalui media sosial dan marketplace," ujar Topan.
Pandemi Covid-19 memberikan pencapaian spesial bagi Batik Toeli setelah produknya mendapat pesanan dari Amerika Serikat (AS).
Produk yang dibeli adalah masker batik dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per buah.
"Saat itu pesanan 200 buah," ungkapnya.
Topan berharap Batik Toeli bisa menjadi contoh bagaimana penyandang disabilitas tetap bisa berkarya.
"Ketika orang-orang berkebutuhan khusus belum memiliki pekerjaan tapi memiliki keahlian, bisa dipekerjakan dan ditingkatkan skill-nya," ujar Topan.
Apresiasi dari Rumah BUMN Solo
Sementara itu Koordinator Rumah BUMN Solo, Wachid Setyo Prakoso mengapresiasi Batik Toeli yang mempekerjakan para tunarungu.
Wachid juga mengatakan Rumah BUMN Solo yang menaungi ribuan UMKM di Solo Raya membuka pintu bagi Batik Toeli untuk bergabung dan berbagi inspirasi.
"Kami selalu membuka peluang bagi seluruh pelaku UMKM di Solo Raya yang ingin bergabung ke Rumah BUMN."
"Bahkan yang belum punya produk pun boleh bergabung, untuk mencari referensi ingin usaha apa," ungkap Wachid saat dijumpai di Rumah BUMN Solo, Senin (22/5/2023).
UMKM yang bergabung di Rumah BUMN Solo akan mendapatkan sejumlah manfaat.