Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap dapat segera mencapai kesepakatan dengan Partai Republik untuk menaikkan plafon utang pemerintah sebesar 31,4 triliun demi menghindari gagal bayar.
Kedua belah pihak telah bernegosiasi selama berminggu-minggu mengenai kesepakatan untuk menaikkan batas pinjaman yang diberlakukan sendiri oleh pemerintah federal, dengan Partai Republik juga mendorong pemotongan pengeluaran yang tajam.
"Semuanya tampak baik," kata Biden dengan nada optimis kepada wartawan di Gedung Putih, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: BI Beberkan Dampak Gagal Bayar Utang AS hingga Kemungkinan Terjadi Kesepakatan Debt Ceiling
Sementara itu, perwakilan dari Partai Republik Patrick McHenry setuju dengan pernyataan Biden, sambil memperingatkan negosiasi belum selesai.
“Saya juga berharap demikian,” ujar McHenry.
“Namun, kita harus memastikan bahwa kita memiliki garis kesepakatan, ada tantangan yang signifikan di depan,” sambungnya.
Sebelumnya, beberapa lembaga pemeringkat kredit mengatakan pihaknya telah meninjau Amerika Serikat untuk kemungkinan penurunan peringkat, yang akan mendorong biaya pinjaman dan melemahkan posisinya sebagai tulang punggung sistem keuangan global.
Pada 2011, lembaga pemeringkatan S&P Global Ratings telah menurunkan peringkat utang Amerika Serikat.
Tenggat Waktu
Adapun Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga telah memperingatkan jika AS gagal membayar utang pada 1 Juni akan memicu gejolak ekonomi dan mendorong biaya pinjaman lebih tinggi.
Yellen mengatakan 1 Juni tetap menjadi "tenggat waktu yang sulit" untuk menaikkan batas utang federal.
"Saya menunjukkan dalam surat terakhir saya kepada Kongres bahwa kami berharap tidak dapat membayar semua tagihan kami pada awal Juni dan mungkin paling cepat 1 Juni. Dan saya akan terus memperbarui Kongres, tetapi saya pasti belum mengubah penilaian saya. Jadi saya pikir itu tenggat waktu yang sulit," kata Yellen dalam sebuah program "Meet the Press" NBC, Minggu (21/5/2023).
Di samping itu, Biden menyebut tawaran terbaru Partai Republik dalam pembicaraan untuk mengangkat plafon utang pemerintah "tidak dapat diterima", tetapi mengatakan dia akan bersedia memotong pengeluaran bersama dengan penyesuaian pajak untuk mencapai kesepakatan.