Dalam amanat apel, Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto berharap pelaksanaan ST2023 mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai wilayah terkecil.
Atqo mengatakan, data hasil ST2023 juga digunakan sebagai kerangka sampel survei pertanian dan sebagai benchmark statistik pertanian yang ada saat ini.
"Terpenting, data ST2023 diharapkan mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan," kata Atqo, Selasa (30/5/2023).
Terlebih pada Pencanangan Pelaksanaan ST2023 oleh Presiden Rl Joko Widodo pada 15 Mei 2023 lalu, ia menyatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang strategis dan melibatkan hajat hidup orang banyak.
Sehingga, Jokowi menegaskan perlunya akurasi data ST2023 untuk menghasilkan akurasi kebijakan di sektor pertanian.
Pada apel pagi ini, turut dilakukan pembacaan ikrar sebagai bentuk kesiapan seluruh pegawai BPS menyukseskan pelaksanaan ST2023 yang dimulai pada 1 Juni 2023 hingga 31 Juli 2023.
Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon secara simbolis dukungan.
Para Pimpinan Tinggi Madya BPS serta perwakilan kementerian lembaga melakukan penanaman pohon yang mewakili subsektor hortikultura, salah satu cakupan dalam ST2023.
"Melalui penanaman pohon, ada harapan yang kita tanam untuk dunia pertanian, yang dalam dua tahun terakhir konsisten memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan nasional," ujar Atqo.
"Harapan kita, masa depan pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia akan
terus bertumbuh seperti pohon yang akan kita tanam pagi ini. Untuk mewujudkan harapan itu, tentu diperlukan data pertanian berkualitas yang dikumpulkan melalui ST2023," lanjutnya.
Sebagai informasi, Sensus Pertanian 2023 merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS sejak dimulai pada tahun 1963.
Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali di tahun berakhiran 3 sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Pelaksanaan Sensus Pertanian 2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO.
Sensus Pertanian 2023 diselenggarakan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil; menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini; dan menyediakan kerangka sampei untuk survei pertanian.