Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai wujud komitmen dalam memperkuat pengendalian inflasi pangan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara meluncurkan program unggulan perluasan kerjasama antar daerah (KAD) terintegrasi (hulu ke hilir) dan digitalisasi rantai pasok pangan.
Program tersebut dicanangkan pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sumatera Utara 2023 yang diselenggarakan di kota Medan, hari ini (31/5/2023).
"Pergerakan inflasi yang terkendali tidak terlepas dari sinergi yang erat dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui program GNPIP di berbagai daerah," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung.
Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Inflasi Mei 2023 di Level 4,51 Persen
Inflasi terkendali itu tercermin dari perkembangan inflasi nasional per April 2023 yang relatif terjaga di tengah adanya periode Idulfitri, terutama didukung menurunnya tekanan harga kelompok volatile food di berbagai daerah.
"Penyelenggaraan GNPIP Sumatra Utara 2023 juga diharapkan dapat menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi, serta mendukung ketahanan pangan nasional," kata Juda.
Adapun terdapat 8 program KAD terintegrasi baik yang bersifat Business to Business (BtB) maupun Governance to Governance (GtG) di Sumatra Utara untuk komoditas cabai merah, telur ayam ras, dan bawang merah.
"Sejalan dengan itu, digitalisasi rantai pasok pangan secara simultan dikembangkan dalam mendukung pengendalian harga melalui kerjasama toko virtual dengan Bulog Divre Sumut pada platform Grab dan Gojek, termasuk jasa pengirimannya," pungkasnya.