Laporan Wartawan Tribunews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendaftaran kepesertaan Prakerja gelombang 54 akan dibuka pada Jumat (2/6/2023) pekan ini dan ke depannya pendaftaran akan dibuka setiap dua pekan.
"Bagi mereka yang telah mendaftar, dapat gabung gelombang per dua mingguan," ujar Direktur Eksekutif Manajemen Pelakasana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam konferensi pers Rabu (31/5/2023).
Oleh sebab itu, para calon peserta dapat terlebih dulu mendaftar dan melengkapi data dirinya pada laman prakerja.go.id.
Pengisian data diri itu dapat dilakukan setiap saat, tak dibatasi waktu-waktu tertentu.
Nantinya, calon peserta dapat mengajukan diri untuk bergabung pada Gelombang 54 yang dibuka pada Jumat (2/6/2023) hingga Senin (5/6/2023).
"Diawali Jumat minggu ini jam 12 siang dan akan ditutup Senin pukul 23.59 WIB," kata Denni.
Dibukanya gelombang Prakerja secara reguler ini dimaksudkan untuk memberi kepastian bagi para peserta.
“Dengan dibuka gelombang dan ditetapkan peserta setiap dua mingguan, para peserta yang belum lolos jadi tidak lupa untuk terus ikut gabung secara reguler," ujarnya.
Baca juga: 93 Ribu Peserta Prakerja 2023 Tak Lagi Menganggur
Sebab, minat kepesertaan Prakerja sejak awal tahun hingga Mei 2023 cukup tinggi, mencapai 390 ribu orang.
Dari 390 ribu itu, 24 persen di antaranya tidak lagi menganggur setelah mengikuti program Prakerja.
"Pada skema normal, 24 persen dari yang menganggur sebelum program, saat disurvei menjadi bekerja atau berwirausaha," ujar Denni.
Baca juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 53 Diumumkan, Segera Sambungkan E-Wallet dan Beli Pelatihan
Kemudian dari 390 ribu peserta, sebagian besar di antaranya merupakan perempuan, sebanyak 55 persen.
Persentase itu meningkat dari tahun 2020 hingga 2022, saat Prakerja masih merupakan program semi bansos.
Pada periode tersebut, peserta perempuan mencapai 51 persen.
"Ini menunjukkan bahwa Prakerja selalu hadir untuk semua angkatan kerja yang mau mengembangkan diri, bekerja maupun tidak bekerja, termasuk perempuan," kata Denni.
Pada periode yang sama, yaitu awal tahun hingga Mei 2023, kelompok usia muda juga mengalami peningkatan.
Hasil survei menunjukkan bahwa jumlah peserta pada kelompok umur 18-25 tahun naik 30 persen.
“Hal ini menggembirakan karena anak-anak muda Indonesia semakin tinggi minatnya untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan,” ujar Denni.