Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Layanan perbankan Citigroup Inc melakukan pemangkasan hubungan kerja (PHK) terhadap 50 karyawan yang ada di cabang London, pada Sabtu (10/6/2023).
Pemecatan ini dilakukan Citigroup menyusul aksi PHK yang belakangan ramai dilakukan sejumlah perbankan global seperti JPMorgan, Morgan Stanley serta Credit Suisse.
Dalam memo internal yang dirilis Citigroup dijelaskan bahwa PHK dilakukan dengan menargetkan 30 pekerja dari divisi investasi dan 20 pekerjaan lainnya dari unit perbankan korporatnya di London.
Baca juga: Perusahaan Infrastruktur TC Energy Kanada PHK Sejumlah Karyawan
Manajemen internal Citi menjelaskan, pemangkasan sengaja dilakukan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional ditengah ancaman krisis akibat anjloknya bisnis investasi Citigroup. Dengan begini layanan perbankan Citigroup dapat kembali beroperasi.
Sebelum isu PHK mencuat, kepala keuangan Citi sempat menyinggung rencana untuk melakukan PHK putaran kedua. Tepatnya setelah pendapatan perusahaan merosot tajam akibat terpengaruh pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral.
Meski kenaikan suku bunga dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyeimbangkan harga dan membuat laju inflasi cepat melandai. Akan tetapi sikap agresif yang dilakukan bank sentral seperti The Fed hingga European Central Bank (ECB) telah memicu penurunan laba pada sejumlah perbankan investasi global.
Ini lantaran kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah mengerek naik suku bunga di perbankan lokal, hingga bunga dana pinjaman ikut melesat ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.
Hadirnya tekanan ini yang kemudian mendorong bos startup untuk menunda penawaran umum yang ditawarkan Citigroup. Hingga akhirnya bisnis investasi Citigroup boncos ditengah ketidakpastian ekonomi global.
“Pemotongan diperlukan bagi bank Citi untuk mengurangi basis biayanya karena kondisi pasar yang buruk,” menurut sumber kepercayaan Bloomberg yang mengetahui masalah itu.
PHK seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Citigroup, sebelumnya pada akhir tahun lalu perbankan investasi ini telah memecat 1.200 karyawan yang ada di cabang China.
Tak hanya itu, Citi juga turut menutup bisnis perbankannya di 14 pasar global termasuk Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Meksiko serta mengakhiri perjanjian penjualan bisnis perbankan di negara Australia, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Bahrain.