Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, RABAT – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pihaknya sedang mengerjakan platform untuk mata uang digital bank sentral (CDBC) yang nantinya dapat digunakan melakukan transaksi antar negara.
"CBDC tidak boleh terfragmentasi proposisi nasional. Untuk memiliki transaksi yang lebih efisien dan lebih adil, kami membutuhkan sistem yang menghubungkan negara dan kami membutuhkan interoperabilitas," kata Georgieva dalam konferensi yang dihadiri oleh bank sentral Afrika di Rabat, Maroko, Senin (19/6/2023).
"Untuk alasan ini, kami berupaya mengerjakan konsep platform CBDC global," sambungnya.
Baca juga: Thailand Siap Luncurkan Proyek Percontohan Mata Uang Digital Bank Sentral
IMF ingin bank sentral Afrika menyepakati kerangka peraturan umum untuk mata uang digital yang akan memungkinkan interoperabilitas global.
“Sudah ada 114 bank sentral berada pada tahap eksplorasi CBDC, dengan 10 diantaranya sudah melewati garis finis,” ujar Georgieva.
"Jika negara-negara mengembangkan CDBC hanya untuk penyebaran domestik, kami kurang memanfaatkan kapasitasnya," tambahnya.
Dia lebih lanjut mengatakan CBDC dapat membantu mempromosikan inklusi keuangan dan membuat pengiriman uang lebih murah, mencatat bahwa biaya rata-rata transfer uang mencapai 6,3 persen atau setara dengan 44 miliar dolar AS per tahun.
“CBDC harus didukung oleh aset. Sementara cryptocurrency adalah peluang investasi ketika didukung oleh aset, tetapi jika tidak, itu merupakan investasi spekulatif,” pungkas Georgieva.