Dikatakan Luhut, operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung ini akan menjadi loncatan teknologi bagi Indonesia.
Baca juga: Menhub Tinjau Pembangunan Fasilitas Pendukung Feeder Kereta Cepat di Stasiun Ciroyom
"Saya kira ini akan membuat terobosan-terobosan baru di republik ini. Jadi membuat kita bisa nanti mengikuti Tiongkok, juga dari belakang karena mereka sudah jauh lebih maju dari kita," ungkapnya.
Tak sendirian, Menteri Luhut menjajal kereta cepat bersama seluruh jajaran Kementerian/Lembaga dan Gubernur terkait.
Pastikan Aspek Keselamatan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut serta dalam proses uji coba kereta cepat, menyampaikan pihaknya memastikan aspek keselamatan dari sarana maupun prasarana agar berjalan dengan baik, sebelum KCJB beroperasi secara umum.
"Untuk itu sebelum KJCB beroperasi, kami harus memastikan ini dalam keadaan laik dengan melakukan serangkaian uji coba," ucap Budi.
Budi menjajal KCJB mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, hingga Stasiun Tegalluar dan kembali lagi ke Stasiun Halim dengan kecepatan 350Km/jam.
"Kami sangat senang dapat mencoba kereta cepat. Keretanya nyaman saat melaju cepat, tidak ada goyangan dan kedap suara. Hal ini menunjukkan bahwa rel dibangun dengan baik, begitupun dengan keretanya," kata dia.
Ia meminta pihak operator untuk memastikan tidak ada gangguan-gangguan yang terjadi, khususnya orang yang melintas di sekitar jalur kereta cepat.
Terkait izin operasi, dia mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan secara intensif bersama dengan pihak konsultan dari eropa, dan melakukan serangkaian ujicoba (commissioning test) sebelum mengeluarkan izin operasi.
"Izin operasi kami berikan paling lambat 1 Oktober. Mungkin juga lebih cepat pada 18 Agustus," ujar dia.
Selain itu, Menhub Budi menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah regulasi terkait kereta cepat seperti misalnya terkait tarif, dan lain sebagainya.
"Kami akan membuat satu regulasi baru yang diadaptasi dari berbagai negara tentang kereta cepat," ungkapnya.
Digratiskan Tiga Bulan