News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Batalkan Proyek PLTU 13,3 Gigawatt hingga Gunakan EBT, Ini Upaya Bos PLN Lanjutkan Transisi Energi

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi suasana aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan transisi energi sesuai peta jalan yang telah disusun guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN berinisiatif untuk melakukan transisi energi melalui berbagai upaya.

Antara lain dengan menekankan upaya dekarbonisasi pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, meningkatkan kapasitas pembangkit EBT dan infrastruktur pendukung seperti smart grid dan control system, serta mengembangkan green ecosystem.

Baca juga: Dukung Mitigasi Gas Rumah Kaca, MedcoEnergi-PLN Tandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik

“Kami telah memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif. Kami komitmen menjalankan peta jalan tersebut untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat,” ucap Darmawan dalam keterangannya dikutip, (10/7/2023).

PLN telah membatalkan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya direncanakan dalam RUPTL 2019-2028.

Upaya ini bisa menghindari sekitar 1,8 miliar ton emisi CO2 dalam 25 tahun ke depan.

PLN juga melakukan pembatalan terhadap 1,3 GW PLTU yang sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA). Inisiatif ini akan menghindari emisi karbon sekitar 200 juta ton CO2.

Selain itu, PLN mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit EBT dan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Upaya ini akan mampu menurunkan emisi sebesar 300 juta ton CO2.

“Apa yang kita lakukan ini baru awal, jalan transisi energi masih panjang dan terus diakselerasi,” ucap Darmawan.

Baca juga: Lowongan Kerja PT PLN untuk Fresh Graduate Khusus S1 dan S2 Diaspora, Ini Syaratnya

PLN juga melakukan dedieselisasi atau konversi 1 GW pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke pembangkit yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini mampu menurunkan emisi sebesar 100 juta ton CO2.

Dalam masa transisi energi, PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara.

Co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti pellet kayu, cangkang sawit dan sawdust (serbuk gergaji).

Hingga saat ini, PLN telah berhasil melakukan co-firing di 37 PLTU dan akan terus meningkat menjadi 52 PLTU pada 2025. Upaya ini telah mampu menurunkan emisi sebesar 100 juta ton CO2.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini