News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Bisnis Penerbitan Buku dan Novel, 75 Persen Penjualan AKAD Dikontribusi dari Platform Online

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim AKAD Group

"Buku tidak hanya sebagai bahan bacaan, tapi juga sebagai alat untuk bisa masuk ke sebuah komunitas digital (bersosialisasi), kebutuhan konten sosial media, dan FOMO (Fear of Missing Out) atau tidak mau ketinggalan tren," tambah Andri.

Sejak hadir 2021 hingga sekarang, AKAD Group telah memiliki empat perusahaan, yakni AKAD, Skuad, Be Our, dan Tekad.

"Jumlah karyawan kami yang awalnya hanya lima orang pada 2021, saat ini sudah menjadi lebih dari 32 pada semester pertama 2023. Seiring dengan pertumbuhan anak usaha dan karyawan, revenue AKAD Group juga bertumbuh tiap tahunnya," ungkap Andri

Dari 2021 ke 2022, pertumbuhan bisnis AKAD Group mencapai 159 persen. Sementara dari 2022 hingga Mei 2023, bisnisnya dia klaim tumbuh 50 persen.

Diakui Andri, perusahaannya harus melancarkan strategi yang berbeda dengan incumbent ataupun pesaingnya.

Monetisasi Produk

Pertama, melakukan inovasi dalam memonetisasi berbagai produknya. Dia mencontohkan, produk novel AKAD Group dimonetisasi dalam bentuk series di platform OTT (Over the Top) atau film, menproduksi merchandise terkait aneka karakter di dalam fiksi (novel).

Perusahaannya juga berkolaborasi dengan brand, memproduksi album lagu, hingga konser online yang menghadirkan sekaligus menghidupkan para karakter atau tokoh di dalam novel.

Baca juga: Temui Presiden Jokowi, Prabowo Laporkan Kemajuan Industri Pertahanan Indonesia

Kedua, strategi dirancang secara custom atau disesuaikan dengan karakteristik dari para pengikut si penulis maupun AKAD Group.

"Mulai dari membentuk komunitas organik, menggunakan jasa KOL (Key Opinion Leader) dan influencer, menggelar event offline ke sekolah-sekolah dan toko buku offline, menggelar aksi sosial, hingga media sosial internal," urainya.

Ketiga, untuk strategi penjualan di platform online, dituturkan Andri, produk dijual dengan bundling merchandise. AKAD Group juga mendesain cover-nya secara estetik untuk memenuhi kebutuhan foto di media sosial para milenial dan Gen-Z.

Soal target AKAD Group ke depan, Andri mengatakan, setiap tahun perusahaanya memasang target pertumbuhan 30 persen dari tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, pada realisasinya, lebih dari itu. Target selanjutnya adalah melakukan kerja sama dengan perusahaan lain atau brand untuk pengelolaan IP (Intellectual Property) dari karakter fiksi kami. Sebab, potensinya besar sekali di sini. Lalu, kami juga ingin mengembangkan sekolah kreatif, rumah produksi, hingga layanan berbagi untuk sesama," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini