Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi (PHE) Arya Dwi Paramita mengatakan, wacana subholding hulu yang akan dipindahkan ke Balikpapan, dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih tahap kajian dengan PT Pertamina (Persero).
“Saat ini masih dalam kajian dan koordinasi bersama dengan PT Pertamina (Persero) sebagai holding company,” katanya kepada Tribunnews.com, Rabu (12/7/2023).
Pihaknya belum bisa berkomentar terkait kantor eksisting PHE di DKI Jakarta apakah nantinya akan tetap beroperasional. Sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana memindahkan dua subholding Pertamina ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Ahok menyebut kedua subholding yang akan diboyong ke IKN yakni PT Pertamina Hulu Energi dan PT Kilang Pertamina. “Kita akan pindahkan dua subholding dulu, hulu dan kilang, karena masih ada beberapa bisnis di Jakarta,” ucapnya saat dihubungi Tribunnews, Rabu (12/7/2023).
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu kedua subholding ini akan menopang kebutuhan operasional IKN. Dia memandang operasional subholding hulu dan kilang tidak terlalu banyak di DKI.
“Kita utamakan pindahkan yang operasionalnya tidak banyak di DKI,” tegasnya. Ahok juga mengungkapkan kantor pusat Pertamina akan dipindahkab ke pesisir teluk Balikpapan sebagai gerbang IKN.
Baca juga: OJK Perketat Penerbitan Surat Utang BUMN, IPO Pertamina Hulu Energi Masih Ditelaah
Kata dia, selama ini Pertamina menyewa kantor di Jakarta dengan biaya yang tidak murah dengan nilai sewa mencapai Rp 328 miliar per tahun. “Jadi juga tidak murah bayangkan kalau 92 ribu meter persegi itu kita bangun di Balikpapan, di Kaltim, ini kan sesuatu yang akan memeratakan," ucap Ahok.
Rencana tersebut sudah disampaikan Ahok saat bertemu dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud di Balai Kota pada Senin (10/7/2023).