Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Wahana Inti Selaras (WISEL) akan melakukan Penawaran Umum Obligasi II Tahun 2023 dengan target dana sebanyak-banyaknya Rp3 triliun.
President Director Wahana Inti Selaras Bambang Prijono mengatakan, penerbitan obligasi ini akan dibagi dalam tiga tenor penerbitan, yakni 370 hari, tiga tahun, dan lima tahun.
Kisaran tingkat bunga untuk masing-masing seri obligasi, yakni obligasi Seri A dengan tenor 370 hari ditawarkan dengan rentang bunga 6,15 persen sampai 7,00 persen per tahun.
Baca juga: Tahun Ini, Wahana Inti Makmur Bidik Laba Bersih Mencapai Rp1,41 Miliar
Sementara, Seri B dengan tenor tiga tahun dengan rentang bunga 7,15 persen hingga 8,15 persen per tahun.
Untuk Seri C dengan tenor lima tahun dengan rentang bunga 8,15 persen sampai 9,00 persen per tahun
"Rencana penggunaan dana obligasi akan dialokasikan untuk membiayai modal kerja perseroan dan lima anak usaha yaitu PT Indotruck Utama (ITU), PT Indo Traktor Utama (INTRAMA), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT Prima Sarana Gemilang (PSG), dan PT Prima sarana Mustika (PSM)," kata Bambang ditulis Jumat (14/7/2023).
Pembayaran bunga akan dilakukan triwulanan dan pokok obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sesuai dengan tenornya masing-masing.
Baca juga: Wahana Inti Selaras Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun dengan Kupon 9 Persen
Obligasi WISEL telah mendapatkan peringkat rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
WISEL telah menunjuk beberapa Penjamin Pelaksana Emisi untuk penerbitan obligasi ini, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Aldicitra Sekuritas Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk.
Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
DHingga akhir 2022, perseroan membukukan total pendapatan sekitar Rp8,5 triliun atau naik 51,59 persen dibandingkan 2021 sekitar Rp5,6 triliun.
"Sedangkan laba bersih pada tahun 2022 tumbuh signifikan dari sekitar Rp240 miliar menjadi sekitar Rp745 miliar," paparnya.
Berdasarkan laporan keuangan interim, hingga akhir Februari 2023, perseroan telah mencatatkan total aset sekitar Rp8,9 triliun dengan total modal sekitar Rp2 triliun.
Adapun, kenaikan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya penjualan truk dan alat berat dari 2.043 unit pada 2021 menjadi 2.710 unit pada 2022, serta peningkatan penjualan suku cadang sebesar 41,45 persen.
"Peningkatan penjualan truk dan alat berat terutama dikarenakan adanya perluasan area penjualan alat berat Volvo Construction Equipment yang sebelumnya hanya di Jawa,
Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Papua menjadi seluruh Indonesia," tutur Bambang.