News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Kebangkrutan, Boeing Galang Pendanaan 25 Miliar Dolar AS Melalui Obral Saham dan Utang Bank

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses produksi pesawat Boeing 777 di pabrik Boeing di Everett, Amerika Serikat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS), Boeing, mengumumkan opsi penggalangan dana senilai 25 miliar dolar AS di tengah ancaman krisis keuangan buntut aksi mogok kerja.

Dalam keterangan resminya, juru bicara Boeing mengungkap bahwa perusahaan saat ini tengah berupaya mempulkan penggalangan dana lewat penarikan utang baru di konsorsium bank sebesar 10 miliar dolar AS, serta aksi obral saham dan penerbitan obligasi senilai 15 miliar dolar AS dengan dalih mengatasi kesulitan likuiditas dan krisis keuangan.

“Boeing mengumumkan peluang penggalangan dana 25 miliar dolar AS melalui penawaran saham dan perjanjian kredit selama tiga tahun ke depan,” jelas juru bicara Boeing  dikutip dari Reuters.

Baca juga: Boeing Bakal PHK 17.000 Karyawan, Boncos Gegara Utang yang Menggunung

"Ini adalah dua langkah yang bijaksana untuk mendukung akses perusahaan terhadap likuiditas," imbuhnya.

Rencananya, Boeing akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan umum perusahaan pasca mencatatkan kerugian operasional inti lebih dari 33 miliar dolar AS akibat aksi mogok kerja massal yang membuat merosotnya produksi produk pesawat terlarisnya mereka. 

Awal Mula Hancurnya Keuangan Boeing

Krisis keuangan mulai melanda Boeing setelah 33 ribu staf di pabrik Pantai Barat AS melakukan aksi mogok kerja pada pertengahan September kemarin. 

Mogok kerja digelar karyawan Boeing selama sepekan, sebagai bentuk protes agar perusahaan meningkatkan tawaran upah para staf dan mengembalikan dana pensiun yang telah dicabut satu dekade lalu.

Namun perselisihan tersebut tak kunjung mendapatkan jalan keluar. Imbas mogok kerja yang berkepanjangan pengiriman jet 777X-nya di stop selama setahun, tak sampai disitu mogok kerja juga membuat pesawat 737 Max, 767 mandek diproduksi.

Alasan ini membuat saham perusahaan anjlok merugi miliar dolar hingga lembaga pemeringkat kredit Global, Moody's memangkas peringkat utang jangka panjang Boeing menjadi Baa3, peringkat investasi terendah dalam sejarah perusahaan.

Untuk menekan pembengkakan kerugian, sebelumnya Boeing mengumumkan rencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menargetkan 17.000 karyawannya atau setara 10 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

Sejalan dengan rencana PHK tersebut, Boeing mengungkap akan mengakhiri program cuti bagi karyawan bergaji tetap yang diumumkan pada bulan September.

Serta opsi untuk melakukan penjualan saham biasa serta surat berharga seperti obligasi wajib konversi dan ekuitas preferen agar perusahaan bisa segera melunasi utang yang telah menumpuk sebesar 60 miliar dolar AS dan menutup kerugian arus kas operasi senilai 7 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini