TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President Operations Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF) Anuj Awasthi, mengatakan Indonesia menjadi salah satu pasar obligasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara.
Penawaran obligasi swasta dari Indonesia diprediksi masih akan diminati investor.
CGIF merupakan lembaga penjaminan surat utang swasta, yang merupakan bagian dari Asian Development Bank (ADB).
Baca juga: Saham Obligasi Adani Group Ambruk, Terseret Skandal Suap Crazy Rich India Gautam Adani
Anuj menilai, peluang pertumbuhan pasar obligasi swasta Indonesia masih besar.
“Potensi Indonesia untuk naik peringkat saya rasa cukup besar,” papar dia, saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/12).
Saat ini, bila dilihat dari nilai emisi obligasi yang dijamin oleh CGIF, Indonesia berada di posisi keempat. Tiga besar negara di mana CGIF banyak menjadi penjamin obligasi adalah Vietnam, Malaysia dan Thailand.
Baca juga: Harga Emas Kembali Terjun Bebas, Terbebani Penguatan Imbal Hasil Pasar Obligasi AS
Tahun ini, CGIF antara lain terlibat menjadi penjamin dalam penerbitan obligasi berdenominasi rupiah yang dilakukan oleh PT Adhi Commuter Properti Tbk, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk dan PT Hartadinata Abadi Tbk.
Ke depan, CGIF berniat terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia. Ini antara lain dilakukan melalui perluasan akses keuangan.
CGIF akan memperluas dukungan penjaminan kredit bagi perusahaan sektor swasta, perusahaan pelat merah dan lembaga keuangan.
CGIF juga berniat memperdalam kehadiran di pasar modal. Nantinya, CGIF berharap bisa memfasilitasi perusahaan mengakses basis investor yang lebih luas, termasuk melalui penawaran publik dan aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Baca juga: Akademisi: Saat Pandemi, Obligasi Pemerintah Jadi Salah Satu Instrumen Investasi Teraman
Tahun depan, CGIF juga berniat mendorong penerbitan surat utang tematik di Indonesia. Termasuk di antaranya obligasi dan sukuk hijau, sosial, berkelanjutan, dan iklim. Harapannya, langkah ini bias mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
CGIF juga berniat melakukan ujicoba penerapan jaminan kredit parsial dan menjajaki sekuritisasi serta transaksi obligasi proyek. Selain itu, CGIF juga akan mendorong perusahaan Indonesia yang memenuhi syarat untuk melepas surat utang di pasar internasional.(Kontan)
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul CGIF: Potensi Pertumbuhan Pasar Obligasi di Indonesia Masih Besar