Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah diproyeksi melemah pada perdagangan Senin (17/7/2023) pekan depan.
Menurutnya, rupiah terkoreksi dolar AS yang rebound setelah data sentimen konsumen AS yang dirilis Jumat (14/7/2023) lebih baik dari perkiraan.
Baca juga: Rupiah Menguat di Level Rp14.932 per Dolar AS di Akhir Pekan, Analis Ungkap Penyebabnya
"Saya melihat rupiah akan cenderung kembali melemah Senin. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.900 - Rp 15.050 per dolar AS," kata Lukman dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (15/7/2023).
Lukman menilai rupiah berpotensi menguat apabila data perdagangan Indonesia yang akan dirilis Senin pekan depan lebih baik dari perkiraan.
Pada penutupan kemarin, nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) berada di level Rp 14.945 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: VIDEO Dolar AS Semakin Ketinggalan, Rupiah Menguat Jadi Rp 14.932 Pada Jumat Siang
Ini membuat rupiah Jisdor menguat 0,22 persen dibanding hari sebelumnya di Rp 14.978 per dolar AS.
Rupiah spot juga sudah ditutup menguat tipis 0,05 persen ke Rp 14.959 per dolar AS.
Ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 1,19 persen.
Lalu disusul, won Korea Selatan yang ditutup naik 0,65 persen, dilanjut dolar Taiwan yang sudah ditutup menanjak 0,3 persen dan peso Filipina yang juga sudah ditutup terkerek 0,2 persen.
Baca juga: Akhir Pekan, Penguatan Rupiah Diprediksi Berlanjut
Sementara dolar Singapura dan yuan China sama-sama terangkat 0,18 persen.
Adapun dolar Hongkong menguat tipis 0,05 persen terhadap the greenback sedangkan baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah koreksi 0,21 persen di perdagangan kemarin.
Selanjutnya, yen Jepang terlihat turun 0,13 persen dan rupee India melemah tipis 0,05 persen.