Kegigihan dan kepercayaan dirinya dalam menjual produk ini tidak mudah.
Kerabat bahkan suami Sri juga sempat skeptis dengan langkahnya membesarkan usahanya dengan bergabung ke PNM Mekaar.
Tidak ada yang dapat menjamin bahwa keripik ini akan laris seperti keripik yang sudah biasa diperjualbelikan.
Sampai akhirnya omzet Sri mencapai 6-7 juta perbulan dengan harga Rp 10 ribu per 100 gr keripik.
Penjualannya laris sampai ke luar daerah seperti Jakarta, Makassar, dan Manado.
“Saya jual hanya lewat WhatsApp saja dan langsung antar ke teman. Keripik Kulit Semangka saya ini juga sudah sampai ke Qatar, ada yang pesan di sana dan sudah diterbangkan produknya,” ujar Sri dengan penuh harapan.
Kegigihan dan ide inovatif ini harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha.
Mengalami berbagai tantangan dan dukungan, akhirnya Sri bisa sampai untuk membuktikan bahwa usahanya tidak sia-sia.