News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Illegal Fishing dan Over Fishing Jadi Tantangan Industri Perikanan Indonesia

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRI Usman Harun-359 menangkap dua Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam yang melakukan pencurian ikan (illegal fishing) di Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (19/9/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri perikanan di Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan serius yang perlu diatasi di antaranya masalah illegal fishing dan overfishing. Perusahaan perikanan terintegrasi Aruna menghubungkan dan memasarkan hasil tangkapan nelayan lokal ke pasar domestik dan global.

Menurutnya, persaingan yang ketat dalam memperoleh pasokan bahan baku ikan segar menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi  industri perikanan di Indonesia dan berdampak serius pada industri pengolahan ikan dalam memenuhi kebutuhan produksi yang stabil dan berkualitas.

CoFounder & Chief Sustainability Officer Aruna Utari Octavianty mengatakan pihaknya memiliki jaringan nelayan yang luas tersebar di 31 provinsi di seluruh Indonesia.

Aruna mengumpulkan hasil tangkapan komoditas perikanan dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan komoditas perikanan.

“Kami mengedukasi dan mendorong nelayan Aruna untuk mulai menangkap semua ragam ikan yang ada. Karena kita tahu, jenis ikan tertentu itu tergantung musim ikan juga, jadi kami dorong nelayan kami untuk menangkap komoditas apapun sehingga mereka tetap produktif, tetap ada hasil tangkapan setiap harinya,” kata Utari dalam keterangannya, Senin (24/7/2023).

“Selain itu, dengan bantuan teknologi yang kami kembangkan di internal, kami juga bisa tahu jadwal musim ikan tiap bulannya yang berbeda-beda, dan ini juga kami sampaikan ke nelayan kami, agar mereka dapat lebih semangat lagi dalam melaut,” imbuhnya.

Di sisi lain, Aruna tidak hanya fokus pada peningkatan ketersediaan ikan, tetapi juga mendorong diversifikasi produk perikanan.

Dengan memperluas variasi produk yang ditawarkan, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas tertentu.

Baca juga: Tekan Illegal Fishing, RI Dorong Pembentukan Disiplin Subsidi Perikanan di WTO

Diversifikasi ini juga bisa meningkatkan nilai tambah produk perikanan serta kesejahteraan nelayan. Utari menyebut komitmen Aruna untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut.

Baca juga: 27 WNA Asal Vietnam Pelaku Illegal Fishing Dideportasi dari Pontianak

“Kami mengedukasi nelayan untuk menerapkan praktik penangkapan yang ramah lingkungan terhadap ikan yang masih kecil atau terancam punah agar laut bisa terus membawa kenaikan untuk semua,” tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini