News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Gading Serpong, Dulunya Hutan Karet, Kini Jadi Kawasan Kota Mandiri Layak Huni

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sudut kawasan Gading Serpong di Tangerang, Banten

"Indonesia Property Market Report Q2 2023 menunjukkan kenaikan indeks harga properti sebesar 1,7 persen secara kuartalan pada kuartal pertama 2023 dan kenaikan indeks harga sebesar 7,1 persen secara tahunan. Kenaikan secara kuartalan dan tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada kuartal sebelumnya," jelas Marine dalam keterangan tertulis, belum lama ini.

Marine menjelaskan, dari sisi suplai, indeks suplai pada kuartal I 2023 masih stagnan pada angka yang sama dengan kuartal sebelumnya yaitu sebesar 0,3 persen. Namun secara tahunan, indeks suplai menunjukkan kenaikan sebesar 6,6 persen. Sementara dari sisi permintaan, indeks permintaan naik sebesar 14,5 persen secara kuartalan.

Sebelumnya, pada kuartal IV 2022, indeks permintaan turun hingga 20 persen secara kuartalan. Namun demikian, indeks permintaan pada kuartal pertama 2023 ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2022 sehingga terjadi penurunan sebesar 19,7 persen secara tahunan.

Generasi Ketiga

Presiden Direktur PT paramount Enterprise International (Paramount Land) Muhammad Nawawi mengatakan, Gading Serpong tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan baru di barat Jakarta, melainkan juga berkembang menjadi centre hub terhadap developer-developer di sekitarnya.

“Gading Serpong sudah tidak mudah lagi, sudah berjalan 30 tahun. Kalau dulu hanya sebatas satelit atau penopang wilayah Jakarta, sekarang jadi economy hub. Pertumbuhannya sangat cepat karena dalam sekian tahun jumlah penduduknya banyak, pembangunannya juga cepat melebar dan ke atas,” ujarnya kepada media di Tangerang, Senin (17/7/2023).

Menurutnya, kawasan Gading Serpong berkembang bukan hanya untuk hunian tapi kegiatan bisnis, lifestyle, kesehatan, wisata, dan lainnya dengan jangkauan yang luas dari seluruh area Jabodetabek.

“Belakangan kawasan ini mulai terbuka untuk orang luar, artinya dia tidak tinggal di sini tapi membuka usaha di sini, sehingga tingkat usaha di dalam kawasan Gading Serpong cukup tinggi. Ini fenomena yang sedang terjadi,” ungkap Nawawi.

Ia menyebut, penghuni di wilayah Gading Serpong ada yang sudah memasuki generasi ketiga. Saat ini ada lebih dari 10.000 KK (Kepala Keluarga) yang menghuni ribuan unit rumah di wilayah tersebut.

“Bahkan penduduknya sudah ada yang generasi ketiga. Mereka awalnya datang ke sini masih bujang, lalu menikah dan punya anak. Anaknya tumbuh dewasa lalu menikah dan buka usaha di Gading Serpong. Inilah ekosistem yang terjadi,” jelasnya. Pembangunan hunian di Gading Serpong makin menjangkau beragam segmen mulai dari milenial, menengah, hingga premium.

Dia menjelaskan, saat ini Paramount Land juga mengembangkan properti untuk investasi seperti Menteng Studio Loft 3 lantai yang dikembangkan dengan konsep larger space karena bangunan memiliki effective space luas untuk mengakomodir beragam kebutuhan bisnis di kawasan Il Lago, sekitar jalan penghubung Gading Serpong-BSD City.

Proyek ini ditawarkan terbatas 15 unit yang dibandrol mulai Rp8,5 miliaran per unit. “Kami selalu muncul dengan membuka celah segmen baru. Ada business loft seharga Rp20 miliar, ada juga komersial Rp7,5 - 8,6 miliar,” imbuh Nawawi.

Smart Digital City

Dalam 3-5 tahun mendatang kawasan Gading Serpong diprediksi akan semakin dinamis. Menurut Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu, pihaknya akan membangun kawasan hunian yang ramah lingkungan (green development) berbasis digital (smart digital city).“Ke depan pengembangannya makin advanced atau canggih. Tidak sebatas area hijau yang luas, banyak taman dan pepohonan, melainkan membangun kota cerdas berbasis internet,” kata Henry.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini