Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perubahan tren gaya hidup membuat pola konsumsi masyarakat Indonesia ikut berubah. Hal itu membuat tren penderita penyakit katastropis ikut melonjak.
Mengutip data dari Program Jaminan Kesehatan Nasional, pada tahun 2022 kasus penyakit katastropik yang meliputi penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya di Indonesia meningkat sebesar 23,3 juta kasus.
Angka ini naik tajam hingga 18,6 persen lebih tinggi dibanding temuan serupa di tahun 2021. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat di tahun berikutnya.
Baca juga: Tingkat Penyakit Kanker, Mulai dari Stadium 0 hingga Stadium 4
Hal ini mendorong industri asuransi menggarap proteksi kesehatan untuk memudahkan masyarakat mengantisipasi berbagai risiko tak terduga di masa depan akibat paparan penyakit katastropik.
Seperti dilakukan PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah), perusahaan ini kini menggarap pasar asuransi untuk penyakit katastropik melalui PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah.
Ini merupakan produk asuransi tambahan untuk PRULink NextGen Syariah (PNGS) sebagai solusi perlindungan kesehatan berbasis syariah yang lebih lengkap.
Presiden Direktur Prudential Syariah Omar S Anwar mengatakan, pihaknya berusaha memahami dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang semakin dinamis terhadap solusi perlindungan kesehatan.
Dia menjelaskan, PRUPrime Healthcare Plus Pro Syariah memberi batas manfaat hingga Rp70 Miliar, dan layanan mencakup prarawat inap hingga pemulihan serta fleksibilitas dalam menentukan tipe kamar dan cakupan wilayah asuransi.
"Asuransi ini memberikan manfaat biaya bedah rekonstruksi akibat kecelakaan atau kanker, manfaat telehealth di Indonesia dan telehealth khusus perawatan kanker di Malaysia atau Singapura serta manfaat psikiatri dan psikologis selama rawat inap dan rawat jalan serta santunan Dana Marhamah jika peserta yang diasuransikan meninggal," ujar Omar.
Untuk mendukung pemasaran asuransi ini, Omar menyatakan perusahaannya bermitra dengan 713 rekanan rumah sakit di Indonesia dan 3.303 rekanan rumah sakit di luar negeri didukung layanan black card untuk transaksi secara cashless.
Hingga tahun 2022, perusahaan asuransinya memiliki 520 ribu peserta dan telah menyalurkan manfaat klaim senilai Rp1,7 triliun.
Dengan prinsip syariah yang universal, inklusif, serta transparan, pihaknya berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi keluarga Indonesia.