Untuk mengatasi langkanya tabung gas Elpiji ukuran melon, Pemkab bersama Pertamina dan Hiswana Migas menggelar operasi pasar.
Dalam sepekan ini, operasi pasar digelar bergantian di 12 lokasi berbeda. Operasi akan dilanjutkan di kecamatan-kecamatan lain pada pekan berikutnya.
Untuk setiap lokasi operasi pasar, 12 ribu sampai 16 ribu tabung gas Elpiji 3 kg disediakan. Warga bisa menjual Rp 16 ribu per tabung dengan syarat membawa KTP.
Perintah Khofifah
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Keputusan Gubernur yang salah satu isinya meminta ASN untuk tidak menggunakan elpiji 3 kg.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur,Iwan.
Dia mengatakan, Pemprov Jatim terus mengawal proses distribusi elpiji yang belakangan mengalami kelangkaan.
Bahkan Pemprov Jatim menargetkan bahwa pekan depat kelangkaan elpiji di sejumlah daerah bisa teratasi.
“Sebenarnya kan yang langka itu tidak di semua daerah. Tapi beberapa daerah saja. Seperti Banyuwangi, Batu, yang memang saat liburan itu kedatangan banyak keramaian sehingga permintaan meningkat,” tegasnya.
Baca juga: Sidak dan Pemantauan di 255 Titik, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Subsidi Aman
Menurutnya, Pemprov Jatim bersama Pertamina telah bersinergi untuk melakukan langkah-langkah strategis.
Pertama, Gubernur Khofifah mengeluarkan Keputusan Gubernur terkait harga eceran tertinggi.
Kedua, Gubernur juga sudah mengeluarkan SK terkait tim koordinasi terkait kouta elpiji tahun 2023x
“Ketika ada kelangkaan ini, Gubernur Khofifah memberikan arahan bahwa ASN, BUMD dan BUMN diharapkan tidak memakai elpiji melon yang bersubsidi,” tegasnya.
Tak hanya itu Khofifah juga meminta bupati walikota untuk membuat surat edaran serupa agar ASN dan pegawai pemerintah di lingkungannya tidak menggunakan elpiji 3kg bersubsidi.
“Berikutnya Gubernur Khofifah juga meminta kepala daerah untuk melakukan update data kuota elpiji ke Pertamina melalui Biro Ekonomi Pemprov Jatim. Karena biro ekonomi ini yang mengatur soal alokasi elpiji,” tegasnya.