Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) tekstil untuk naik kelas, Kementerian Perindustrian membuat program Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (Dapati).
Dapati dilaksanakan dengan cara membuat layanan konsultasi dan bimbingan peningkatan efisiensi teknologi proses produksi dan kinerja IPAL.
Program ini membuahkan hasil, dimana CV Oshwin Bustari Makhruf, IKM yang bergerak pada bidang jasa proses washing garmen textile apparel berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mampu memanfaatkan teknologi untuk efisiensi proses bisnis mereka.
Baca juga: Kemenperin Ungkap IKM Optimistis Bertransformasi Penuhi Permintaan Industri Kendaraan Listrik
Tim konsultan Dapati Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BBSPJI) Tekstil Bandung, telah memperkenalkan teknologi proses penyempurnaan tekstil sederhana bernilai tambah produk kepada IKM tenun tradisional Bentang Terang Putri, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Output dari penyempurnaan tekstil tersebut antara lain menghasilkan salah satu jenis tekstil fungsional, yakni kain anti bakteri yang mulai diminati pasar domestik.
"Tantangan bagi IKM dalam mengimplementasikan teknologi adalah kebutuhan modal permesinan yang cukup besar untuk proses penyempurnaan.
Namun, melalui kegiatan konsultansi dan percobaan skala laboratorium, teknologi proses dapat disederhanakan dan diimplementasikan di IKM," tutur Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi, Jumat (4/8/2023).
Pelaksanaan konsultansi dan bimbingan terhadap IKM tersebut telah memberikan dampak positif berupa efisiensi penggunaan energi, air, serta pengurangan jumlah pemakaian bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Doddy menyatakan, Dapati merupakan program rutin dari Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin.
Program ini bertujuan memberikan fasilitasi peningkatan kemampuan teknologi melalui bimbingan teknis dan pendampingan industri kepada IKM agar bisa memiliki kesempatan yang sama untuk naik kelas menjadi industri yang ramah lingkungan, serta menjadi bagian dari ekosistem produsen tekstil fungsional.
Program Dapati BBSPJI Tekstil diharapkan mampu mengubah paradigma bahwa teknologi bukan sesuatu yang eksklusif.
"Melalui adopsi dan reverse engineering dapat muncul inovasi-inovasi teknologi proses, yang dapat diterapkan di industri skala kecil dan menengah. Inilah peran penting Pembina Industri yang dapat dirasakan secara langsung oleh pelaku industri," jelasnya.