Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – Perusahaan perbankan investasi Credit Suisse akan mengambil langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 80 persen staf yang berbasis di Hong Kong mulai pekan ini.
Menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, pemangkasan ini dilakukan sebagai bagian dari integrasi bank dengan UBS Group.
“Hanya sekitar 20 bankir yang akan terhindar dari PHK dari total 100 staf Credit Suisse di wilayah tersebut,” kata dua orang tersebut yang menolak disebutkan namanya.
Baca juga: Credit Suisse PHK Lagi, Perbankan Diprediksi Masih akan Pangkas Karyawan dalam Lima Tahun ke Depan
Sebagai bagian dari integrasi, sebagian besar tim perbankan investasi Credit Suisse di Hong Kong hanya dapat mempertahankan satu atau dua staf, meskipun tim cakupan sektor tertentu akan dihapus seluruhnya.
“Mereka yang dipertahankan sebagian besar akan bekerja pada merger dan akuisisi (M&A)" kata mereka.
Baca juga: Credit Suisse PHK Puluhan Karyawan di Unit Sekuritas, Perbankan Indonesia Masih Aman?
Sebagaimana diketahui, UBS telah menutup kesepakatan yang didukung pemerintah Swiss untuk mengakuisisi Credit Suisse pada Juni setelah serangkaian kesepakatan yang buruk memicu eksodus klien. Sejak itu pula UBS akan secara bertahap memangkas karyawan Credit Suisse.
Baca juga: Credit Suisse Kembali Lakukan PHK, Puluhan Karyawan di Unit Sekuritas China Terdampak
Pekan lalu, UBS telah memberhentikan karyawan Credit Suisse yang berada di New York, Amerika Serikat. Kemudian, UBS juga telah memutuskan untuk menutup kantor Credit Suisse di Houston, AS.
Pelaku pasar berharap UBS dapat memberikan detail lebih lanjut terkait rencana integrasinya bulan ini.