Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mitsubishi Motor Corporation (MMC) memberikan komitmen investasi baru Rp 5,7 triliun di Indonesia guna meningkatkan kapasitas produksi menjadi 250.000 unit pada tahun 2024.
Investasi ini menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai upaya perusahaan untuk menyiapkan produksi mobil listrik jenis Battery Electric Vehicle (BEV) di fasilitas produksinya yang berlokasi di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Mitsubishi Xpander Bersiap Jadi Armada Taksi Bluebird, Susul Mobilio dan Transmover
"Kami mengapresiasi Mitsubishi yang telah berkomitmen untuk turut berperan mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia yang berdaya saing. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya," tutur Agus usai melakukan pertemuan dengan President and CEO MMC Takao Kato di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Sepanjang tahun 2023 ini, MMC menargetkan realisasi penanaman modalnya di Indonesia hingga Rp 12,3 triliun.
Produksi mobil listrik Mitsubishi akan dimulai pada Desember 2023. Sebelumnya, perusahaan sudah memproduksi mobil listrik jenis ini di Jepang.
Agus berharap, MMC dapat memanfaatkan fasilitas fiskal yang tengah direncanakan pemerintah, yakni impor CBU dengan bea masuk dan PPN nol persen, yang diyakini dapat menguntungkan perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya di segmen kendaraan listrik.
"Saat ini, formula untuk insentif itu sedang didiskusikan oleh pemerintah. Ada dua pendekatan, yakni jumlah impor CBU akan disesuaikan dengan nilai investasi, dan yang kedua adalah berbasis produksi," jelasnya.
President and CEO MMC Takao Kato, mengungkapkan Indonesia merupakan pangsa pasar besar bagi Mitsubishi, bahkan dibandingkan dengan pasar Jepang sendiri, penjualan Mitsubishi di Tanah Air lebih besar. Karenanya MMC semakin serius untuk melakukan investasi di Indonesia.
Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Sebut Tata Kelola IMEI di Indonesia Carut Marut, Minta Polisi Bongkar
"Mitsubishi mendiversifikasi produknya dengan mengeluarkan kendaraan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV) untuk mendukung program pemerintah Indonesia mencapai carbon neutral di 2060 mendatang," ucap Kato.
Menurut dia, setelah 2023, MMC akan fokus memproduksi model mobil jenis xEV. Bahkan, Mitsubishi tak cuma berencana memproduksi kendaraan untuk pasar domestik, namun juga jadi tujuan ekspor.
Total produksi MMC di Indonesia mencapai 176.000 unit pada tahun 2023, dan ditargetkan menjadi 231.000 unit pada 2024. Selain itu, ekspornya ditargetkan mencapai 98.000 unit pada 2024.
"Kami sudah restart produksi jenis pickup model L300 sejak April 2023, kemudian kami akan mengekspor Pajero Sport ke Australia pada Desember 2023, serta siap meluncurkan model SUV baru yang akan dilakukan di GIIAS 2023," terang Kato.