Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membuka lintasan baru Jangkar-Lembar demi mendukung peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan kelancaran distribusi logistik Pulau Jawa dan Lombok.
Hal ini didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolan Barang Milik Daerah.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, realisasi lintasan baru ini juga dalam rangka mendukung Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 85 Tahun 2022 tentang Penetapan Lintas Penyeberangan Antarprovinsi Pada Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo.
Baca juga: ASDP Terapkan Domain Baru untuk Reservasi Online di Lintasan Ajibata-Ambarita
Serta, Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 61 Tahun 2023 tanggal 4 Juli 2023 tentang Tarif Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi Lintas Antarprovinsi dan Lintas Antarnegara.
"Transportasi itu konektivitasnya ke seluruh Indonesia, tidak hanya di daerah tertentu saja. Observasi kami melihat ada angka yang memprihatinkan dari Logistic Performance Index (LPI)," kata Puspa dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023).
Dikatakan Puspa, pada tahun 2018 lalu Indonesia berada diposisi 45. Kemudian, di tahun ini, LPI Indonesia turun di ranking 63 dari 139 negara.
Untuk itu, dia mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada ASDP untuk ikut berkontribusi dalam pengelolaan pelabuhan dan kelancaran industri sektor logistik.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami karena kembali diberikan kepercayaan untuk ikut melayani dan memperbaiki sistem logistik Indonesia," ungkapnya.
Baca juga: Dukung Konektivitas dan Pariwisata 3T, ASDP Operasikan 86 Kapal dan 207 Rute Perintis
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Situbondo mengungkapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak dalam membuka lintasan baru ini.
Kata dia, dengan dibukanya dermaga Jangkar – Lembar waktu tempuh menuju ke Lembar akan menjadi lebih singkat. Sehingga penggunaan bahan bakar pun akan berkurang.
"Ini adalah salah satu upaya kita dalam menekan angka inflasi. Kita berharap bahwa ini adalah awal dari berjayanya Kabupaten Situbondo dan Situbondo akan semakin Berjaya," ujar Karna.